.webp)
Kawasan Industri Dwipapuri Abadi di Jalan Rancaekek, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang telah lama menjadi area untuk berolahraga masyarakat jika hari minggu tiba.
Di silam masa, di kawasan yang oleh masyarakat setempat disebut 'JS' itu, pedagang kaki lima berjejer dari gerbang hingga jauh ke belakang kawasan. Mereka berdagang baju, peralatan dapur, kudapan cakueh, kupat tahu, hingga bahan masakan seperti jengkol mentah.
Tetapi, kini lebih tertib. Pedagang dibatasi untuk masuk ke kawasan berbagai macam pabrik itu. Jadi, masyarakat yang berolahraga lebih leluasa. Mereka berlari hingga senam dengan suasana yang tidak sesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, lihatlah, sudah dua kali minggu ada sekelompok pemuda yang menggelar lapak baca gratis di kawasan yang tak pernah istirahat itu. Buku-buku digelar pada selembar kain bekas spanduk. Orang-orang melintas singgah, memilih buku, lalu mojok dengan bacaan yang mereka pilih.
Ada Madilog-nya Tan Malaka hingga Fiihi Maa Fiihi-nya Jalaluddin Rumi. Buku anak-anak seperti cerita Ande-Ande Lumut juga tersedia. Lapak itu digelar di jalanan beraspal, tepat di depan gedung sebuah pabrik.
Pelapaknya adalah kaum muda gabungan dari Karang Taruna Unit RW 09 Desa Mangunarga dan PAC Gerakan Pemuda Ansor Cimanggung, berkolaborasi dengan Perpustakaan Langit Desa Mangunarga.
"Ini minggu kedua. Setiap hari minggu. Responsnya lumayan. Banyak yang singgah untuk membaca," kata Gani, salah satu anggota pelapak saat disinggahi detikJabar, Minggu (22/12/2024).
 Lapak baca gratis di kawasan industri Dwipapuri Abadi, di Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (22/12/2024). Foto: Dian Nugraha Ramdani |
Buku-buku itu hanya boleh dibaca di tempat, pelapak belum mengizinkan bukunya dipinjam pulang pembaca. Saat ini, buku-buku yang dijajakan jumlahnya sekitar 100 buku beragam tema.
Muasal buku itu, sebagian pinjam dari perpustakaan desa, pemberian donatur, ada pula yang merupakan koleksi anggota pelapak yang dipinjamkan untuk tujuan lapak baca gratis itu.
"Di minggu pertama, karena cuaca mendung, maka sekitar pukul 10.00 sudah dibereskan kembali. Kami juga melihat pengunjung kawasan ini yang semakin siang mulai berkurang," kata Gani.
Asep Wildan Mustofa, Ketua PAC GP Ansor Cimanggung periode 2024-2026 mengatakan lokasi industri itu sengaja dipilih sebagai lokasi menggelar lapak baca gratis.
Maksudnya, supaya 'buku' menjadi oase di tengah kesibukan industrial yang tak jarang mengesampingkan hal-hal yang bersifat non-perut.
"Inginnya ya mengenalkan ada nuansa baru yang bisa diraih dari membaca buku. Ini kan daerah industri," kata Asep seraya menyebut lapak baca itu digelar dengan terlebih dahulu berkirim surat kepada pengelola kawasan.
Menurutnya, lapak baca gratis itu semacam tirakat untuk memberikan wawasan-wawasan baru dengan cara yang senyap. Asep Wildan yakin membaca memang tidak seperti orang berpidato, membaca tidak merubah manusia dengan cara menghakimi, membaca adalah tirakat yang lembut dan lambat untuk merubah. Apalagi digelar di jantung industri.
"Insyaallah lapak ini akan terus digelar setiap Minggu," katanya, memastikan.
Para pembaca buku masih dominan kaum laki-laki. Para pelapak berharap ke depan lapak itu disinggahi semua gender. Terlebih, dijajakan pula buku bertema perempuan seperti Perempuan di Titik Nol-nya Nawal el-Saadawi yang patut untuk dibaca kaum hawa.
(tya/tey)
