Penangkapan Enam Terduga Teroris di Jawa Barat

Jabar Sepekan

Penangkapan Enam Terduga Teroris di Jawa Barat

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 29 Des 2024 10:00 WIB
Situasi di lokasi penangkapan terduga teroris di Tasikmalaya
Situasi di lokasi penangkapan terduga teroris di Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Bandung -

Enam terduga teroris diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri di tiga wilayah di Jawa Barat. Mereka diamankan di Kabupaten Tasikmalaya, Majalengka dan Garut. Kasus ini masih dalam penyelidikan Densus 88.

Sebelum ke Majalengka dan Garut, Densus 88 mendatangi Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Seorang pria yang diduga teroris diamankan, Jumat (27/12) pagi. Saat diamankan, Kepala Desa Jayaratu Rudi Kusmayadi mengatakan, jika pria tersebut tengah bertamu di rumah salah satu warga.

"Bukan warga kami. Dia bertamu di salah satu penduduk di kampung ini. Tapi berapa lamanya bertamu masih belum jelas," kata Rudi Kusmayadi saat berbincang dengan detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi menyebut warga pemilik rumah hendak mengantarkan pergi terduga teroris itu siang ini. Namun, saat hendak pergi, tim Densus langsung mengamankan terduga teroris tersebut. "Malahan informasi dia ini mau diantarkan warga kami ke terminal. Kemarin itu dengar mau dipijat di situ. Makanya warga kami gak tau," pungkas Rudi.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah membenarkan adanya seorang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror. "Benar tadi pagi sekitar pukul 08.00 sampai 08.30 WIB ada kegiatan kepolisian dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di wilayah hukum kami," kata Haris.

ADVERTISEMENT

Selain di Tasikmalaya, Densus 88 juga mendatangi Kabupaten Majalengka, di sana 4 orang terduga teroris ditangkap, satu di antaranya pria berinisial AR dan berprofesi sebagai guru pesantren ditangkap di rumahnya sendiri yang berada di Komplek Ciasih, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka.

"Sama sekali tidak percaya sedikitpun. Ya, hidupnya biasa lah normal. (Terduga) temen dari kecil, tidak ada seperti eksklusif (tertutup). Nggak percaya sama sekali lah," kata Dodi salah seorang kerabat AR saat diwawancarai detikJabar.

Sejauh ini AR menjalani kehidupan secara normal, bahkan dari gelagatnya pun tidak ada hal yang mencurigakan. Dodi memastikan, sifat AR dari kecil hingga sekarang tidak ada yang berubah. Bahkan terduga juga kerap bertegur sapa dengan warga. "Ya justru, itu sifat dari kecil itu tidak ada sedikitpun, tidak ada perubahan. Apa ya istilahnya ya kenalan bisanya nanya kalau dia datang ke sini, ke Majalengka ngobrol biasa," jelas dia.

Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Ipda Riyana mengatakan, sedikitnya ada 4 warga Majalengka ditangkap Densus 88 Antiteror Polda Jabar. Mereka ditangkap di tempat berbeda.

"Saya mewakili Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto, saya selaku Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka membenarkan bahwa telah adanya penangkapan 4 diduga teroris telah diamankan oleh Densus 88 Polda Jabar di wilayah Majalengka di tempat berbeda sejak pukul 05.50 WIB," kata Riyana.

Riyana menjelaskan, sebanyak 4 rumah digeledah Densus 88 Antiteror yang didampingi anggota Polres Majalengka. Mereka diduga merupakan satu jaringan dengan terduga teroris di Tasikmalaya yang ditangkap pada hari Jumat.

"Kami hanya ikut mendampingi menangkap dan mengamankan 4 diduga teroris oleh Densus 88 Polda Jabar. Informasi masih rentetan dengan warga Tasikmalaya dan dihubungkan dengan warga Majalengka, setelah itu petugas Densus 88 Polda Jabar langsung koordinasi dengan Polres Majalengka," tambahnya.

Ketua RT 02 Yanyan Mulyana mengatakan, saat penggeledahan polisi berhasil membawa sebanyak 17 item barang bukti. Barang bukti yang dibawa polisi itu di antaranya petasan, dokumen hingga perlengkapan pakaian.

"Barang yang disita ada 17 item yang berkaitan keterlibatan AR sebagai pemilik rumah termasuk dokumen, berkas. Tapi kalau bahan peledak saya tidak melihat, hanya petasan biasa atau kembang api saya lihat ada beberapa biji mungkin 4 atau 5 biji. Kalau bahan peledak secara umum saya tidak melihat karena tim inafis saat penggeledahan saya ikut mendampingi dan RW, tapi emang saya hanya melihat kembang api gitu tapi entah bekas atau baru saya kurang tau persis kurang lebih 5 buah ada," ungkapnya.

Yanyan meluruskan terkait penangkapan terduga teroris di lingkungannya. Terduga yang ditangkap di Ciasih itu merupakan terduga berinisial H. Sedangkan AR selaku pemilik rumah diduga sudah ditangkap terlebih dahulu di luar rumahnya. "Kronologis penggerebekan dan penggeledahan di RT 2 RW 06, Kelurahan Majalengka Wetan, yang didapat itu bukan AR yang ditargetkan Densus 88 tapi penduduk luar yang sedang bertamu ke rumah AR yaitu terduga inisial H dan infonya (warga) dari Tasik," tutur Yanyan.

Tak hanya di Tasikmalaya dan Majalengka, Densus 88 mengamankan terduga teroris di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Rumah seorang warga digeledah di hari yang sama namun dilakukan di malam hari.

Kepala Desa setempat Ila Nurul Fadila menjelaskan, dari hasil penggeledahan Densus 88 membawa tiga kantong plastik yang diduga berisikan barang bukti, yang berkaitan dengan dugaan keterlibatan aksi terorisme dari sosok lelaki yang diamankan tersebut.

Namun Ila tidak mengetahui secara gamblang barang apa saja yang dibawa aparat. Terkait sosok lelaki yang diamankan Densus 88 sendiri, Ila mengatakan, berdasarkan keterangan warga, sosok tersebut jarang bersosialisasi.

"Warga taunya dia bekerja di Bandung sebagai teknisi listrik panggilan. Pulang ke Garut paling satu minggu sekali. Kalau istrinya IRT, berdagang juga di rumahnya," ujar Ila.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads