Sedekah Paling Utama Diberikan kepada Siapa? Ini Penjelasannya Menurut Qur'an dan Hadits

Sedekah Paling Utama Diberikan kepada Siapa? Ini Penjelasannya Menurut Qur'an dan Hadits

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 01 Des 2025 06:30 WIB
Ilustrasi kirim uang ke orang tua
Ilustrasi sedekah kepada orang tua (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Sedekah adalah amalan sunnah yang mengandung banyak keutamaan. Lalu, sedekah paling utama diberikan kepada siapa?

Dalam Islam, anjuran bersedekah disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 92. Allah SWT berfirman,

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٩٢

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya."

Umar bin Khattab RA mengatakan sedekah menjadi amalan yang paling utama. Dia berkata,

ADVERTISEMENT

"Disebutkan kepadaku bahwa amal-amal (saleh) selling membanggakan diri, maka sedekah berkata, 'Aku yang paling utama di antar kalian.'" (HR Ibnu Khuzaimah dah Hakim)

Diterangkan dalam buku Mukjizat Sedekah Lipat Ganda Sampai 700 Kali yang disusun Aleeya S Al Fathunnisa, sedekah adalah amal ibadah yang utama karena berkaitan dengan harta benda. Harta benda menjadi salah satu ujian bagi manusia.

Keluarga Menjadi Penerima Sedekah yang Paling Utama

Menurut buku Pencegahan Fraud dan Manajemen Risiko dalam Perspektif Al-Quran susunan Eko Sudarmanto, keluarga adalah penerima sedekah yang paling utama. Jika kebutuhan mereka sudah terpenuhi dari segi materi, barulah muslim bisa bersedekah kepada fakir miskin, yatim piatu dan sebagainya.

Imam Baghawi juga berpendapat alasan diutamakan sedekah kepada keluarga karena menjadi bentuk tanggung jawab untuk dinafkahi, seperti istri, anak, atau orang tua. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW turut menjelaskan terkait hal ini.

"Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?' Rasul menjawab, 'Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu." (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Kemudian diterangkan pula mengenai sedekah kepada kerabat yang memiliki dua nilai. Dia berkata,

"Sedekah untuk orang miskin, nilainya hanya sedekah. Sementara sedekah untuk kerabat, nilainya dua; sedekah dan silaturahmi." (HR Nasa'i)

Dalam surah Al Baqarah ayat 215 juga dibahas terkait sedekah kepada keluarga. Allah SWT berfirman,

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

Artinya: "Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."

Urutan Penerima Sedekah

Urutan penerima sedekah disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 215. Berdasarkan ayat tersebut, maka penerima sedekah secara berurutan yaitu:

  1. Orang tua
  2. Kerabat
  3. Anak yatim
  4. Orang miskin
  5. Orang yang dalam perjalanan

Kemudian, Imam Nawawi mengatakan skala prioritas harus mempertimbangkan kemampuan finansial si penerima. Dengan begitu, keluarga yang miskin dinilai lebih utama daripada orang lain.

Wallahu a'lam.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads