Sedekah adalah amalan ringan yang mengandung keutamaan luar biasa. Muslim yang bersedekah harus dilandasi dengan niat ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT.
Orang yang bersedekah tidak akan jatuh miskin. Bahkan, Allah SWT akan melapangkan rezekinya sebagaimana firman-Nya dalam surah Saba ayat 39:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya." Sesuatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki."
Dikutip dari buku Fiqih oleh Khoirun Nisa' dkk, hukum sedekah adalah sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Dalam kondisi tertentu sedekah dapat berubah menjadi wajib.
Hukum sedekah bisa berubah menjadi haram apabila barang atau harta yang digunakan berasal dari kejahatan atau perbuatan maksiat.
Lalu, siapa orang yang paling berhak menerima sedekah?
Keluarga Jadi Orang yang Paling Berhak Menerima Sedekah
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh As Sunnah terjemahan Khairul Amru Harahap, orang yang paling berhak menerima sedekah adalah keluarga, kerabat dan anak-anaknya. Artinya, muslim tidak boleh sedekah jika harta yang digunakan untuk sedekah masih diperlukan untuk menafkahi hidup sendiri dan keluarganya.
Namun, jika orang tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri. Mereka dianjurkan bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
'Sedekahlah kalian!' Seorang sahabat berkata, 'Ya Rasul, aku punya satu dinar?' Rasul menjawab, 'Sedekah kepada dirimu sendiri.' Ia berkata, 'Aku masih punya uang lagi?' 'Sedekah kepada anakmu,' jawab Rasul. Ia berkata, 'Aku masih punya uang?' Rasul menjawab, 'Sedekah kepada pelayanmu.' Ia berkata lagi, 'Aku masih punya uang lainnya?' Rasul menjawab, 'Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.'" (HR Abu Dawud dan An-Nasai. Ini hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Dalam riwayat lainnya, dijelaskan terkait sedekah yang paling utama. Dari Abu Hurairah, beliau bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?' Rasul menjawab, 'Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu,'" (HR Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
Keutamaan Sedekah bagi Umat Islam
Menukil buku Dirasah Islamiyah oleh Al Mubdi'u dkk, berikut sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari bersedekah.
1. Pintu Rezekinya Dibuka
Nabi Muhammad bersabda,
"Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (HR Baihaqi)
2. Dipanjangkan Umurnya
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su'ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri." (HR Thabrani)
3. Sebagai Naungan di Hari Kiamat
Selain itu, sedekah juga menjadi naungan di hari kiamat kelak. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
"Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR Ahmad)
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Hukum Memelihara Anjing di Rumah Menurut Hadits dan Pendapat 4 Mazhab
Hukum Memakan Balut bagi Muslim, Halal atau Haram?