Sedekah adalah amalan yang bisa mendatangkan pahala besar. Menariknya, pahala sedekah bukan hanya bisa dirasakan oleh orang yang memberi ketika masih hidup, tetapi juga bisa dihadiahkan untuk orang yang sudah meninggal dunia. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi SAW dan penjelasan para ulama.
Dalam buku Fiqih Niat karya Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, disebutkan hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali ada tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang memberi manfaat baginya, dan anak yang saleh yang mendoakannya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadits ini menjelaskan bahwa amal manusia berhenti setelah meninggal, kecuali tiga hal tersebut. Salah satunya adalah sedekah jariah yang pahalanya terus mengalir. Karena itu, menghadiahkan sedekah untuk orang yang sudah meninggal menjadi amalan yang sah dan bermanfaat.
Penjelasan dalam buku tersebut juga menegaskan harta bisa disedekahkan atas nama orang yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Pahalanya bisa dihadiahkan kepada mereka yang telah meninggal.
Para ulama juga sepakat dalam hal ini. Muhammad Rasyid Ridha menjelaskan sedekah untuk orang yang sudah meninggal sah dilakukan, baik oleh anaknya maupun orang lain.
Selain itu, dalam Sunan at-Tirmidzi Jilid 1 karya Imam at-Tirmidzi, diriwayatkan kisah dari Ibnu Abbas:
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia. Apakah akan berguna baginya jika saya bersedekah atas namanya?" Rasulullah SAW menjawab: "Ya, itu berguna baginya." Laki-laki itu lalu berkata: "Sesungguhnya saya mempunyai sebidang kebun, maka saya persaksikan dirimu bahwa saya menyedekahkannya atas nama ibuku."
Hadits ini dinyatakan hasan. Para ulama menegaskan hadits tersebut menjadi dalil bahwa pahala sedekah bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal.
Tata Cara dan Niat Bersedekah untuk Orang Meninggal
Dijelaskan dalam buku Sedekahlah, Allah Menjaminmu Hidup Berkah susunan Ustadz Masykur Arif, sebelum bersedekah, seorang muslim harus meniatkannya dengan benar. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya setiap amal itu bergantung pada niat." (HR Bukhari dan Muslim)
Niat tempatnya ada di dalam hati, meskipun boleh diucapkan dengan lisan. Yang terpenting adalah ketulusan hati untuk memberi karena Allah SWT. Jika sedekah dilakukan untuk tujuan lain, seperti ingin dipuji atau merendahkan orang lain, amalan itu tidak bernilai ibadah.
Meskipun tidak ada dalil khusus tentang bacaan niat sedekah bagi orang yang sudah meninggal, dalam buku Jalan ke Hadirat Allah oleh Syamsul Rijal Hamid disebutkan lafal doa yang bisa dibacakan:
"Ya Allah, aku berniat menghadiahkan pahala sedekahku ini kepada almarhum bapakku atau almarhumah ibuku."
Lafal ini bisa membantu untuk memperjelas niat saat bersedekah.
Selain itu, terdapat juga niat bersedekah secara umum yang dapat diamalkan. Dalam buku Indahnya Zakat dan Ajaibnya Sedekah Klasik dan Kontemporer tulisan Humaidi Al Faruq, disebutkan doa berikut:
Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ Ω
Arab latin: RabbanΔ taqabbal minnΔ innaka antas samΔ«'ul 'alΔ«mu.
Artinya: "Tuhan kami, terimalah persembahan dari kami. Sungguh Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui."
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Jumlah Santri Sidoarjo Meninggal Akibat Musala Ponpes Ambruk