Kisah Perang Badar, Pertempuran Besar Tentara Muslim Lawan Kafir Quraisy

Kisah Perang Badar, Pertempuran Besar Tentara Muslim Lawan Kafir Quraisy

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 28 Nov 2025 05:00 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Foto: ilustrasi: Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam adalah Perang Badar. Waktu terjadinya Perang Badar yaitu 17 Ramadan tahun kedua Hijriah.

Menurut kisah yang disebutkan dalam kitab As Sirah An Nabawiyah susunan Abul Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi terjemahan Muhammad Halabi Hamdi dkk, Perang Badar terjadi karena perseteruan umat Islam dengan kaum Quraisy yang musyrik. Mereka terus memerangi para muslim, menyulitkan kehidupan dan menghalangi jalan Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika Perang Badar terjadi, jumlah pasukan umat Islam dan kafir Quraisy tidak seimbang. Tentara muslim hanya berjumlah 313 orang sedangkan pasukan kafir Quraisy mencapai 1.000 orang lebih.

Diceritakan dalam Ar Rahiq al-Makhtum Sirah Nabawiyah susunan Shafiyurrahman al Mubarakfuri terjemahan Faris Khairul Anam, meletusnya Perang Badar berlangsung ketika pasukan Madinah menghadang kafilah dagang Quraisy yang pulang dari Syam menuju Makkah.

ADVERTISEMENT

Wakal itu, kafilah dagang Quraisy membawa harta kekayaan penduduk Makkah yang melimpah. Setidaknya terdapat 1.000 unta membawa harta benda yang nilainya tak kurang dari 5.000 dinar emas, hal ini jadi kesempatan pasukan Madinah melancarkan pukulan telak bagi kafir Quraisy.

Nabi Muhammad SAW lantas mengumumkan kepada kaum muslimin,

"Ini adalah kafilah dagang Quraisy yang membawa harta benda mereka. Hadanglah kafilah itu, semoga Allah SWT memberikan barang rampasan itu kepada kalian,"

Dalam sekejap, Perang Badar pecah. Nabi Muhammad SAW bersama pasukan muslim berangkat dari Madinah menuju medan pertempuran.

Sang rasul menggunakan taktik dan siasat hebatnya yang menyebabkan pasukan muslim sampai lebih dulu ke mata air Badar. Di sana, mereka menyimpan cadangan air di tengah lembah gurun Badar.

Ketika perang berlangsung, orang yang menjadi korban pertama adalah Al Aswad bin Abdul Asad Al Makhzumi. Dia adalah lelaki kasar dengan akhlak buruk.

Al Aswad keluar barisan dan mengancak tentara Islam, dia datang untuk merebut mata air dan mengambil air minum. Kedatangannya itu disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, secepat kilat Al Aswad dibuat meninggal dunia.

Kaum kafir Quraisy kehilangan 3 orang penunggang kuda yang menjadi komando pasukan mereka. Ini membuat mereka marah dan menyerang tentara muslim membabi buta.

Di sisi lain, Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah SWT untuk memohon kemenangan. Dalam riwayat Muhammad bin Ishaq disebutkan: "Rasulullah SAW bersabda, "Bergembiralah wahai Abu Bakar. Telah datang pertolongan Allah SWT kepadamu. Inilah Jibril yang datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gulungan-gulungan debu."

Atas kuasa Allah SWT, tentara muslim bertempur dengan bantuan para malaikat. Dikatakan dalam riwayat Ibnu Sa'd dari Ikrimah, dia berkata:

"Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.

Sampai akhirnya pasukan muslim pun menang dan orang Quraisy mundur dari pertempuran. Peperangan berlangsung selama dua jam, tentara muslim berhasil membuat kafir Quraisy mundur secara berurutan.

Wallahu a'lam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads