Sebuah kisah populer tentang Nabi Uzair AS menyimpan hikmah bagi umat Islam. Dalam kisah ini, Allah SWT menunjukkan salah satu kuasa-Nya lewat unta Nabi Uzair AS yang sudah mati seratus tahun bisa hidup lagi.
Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiya terjemahan Dudi Rosyadi mengatakan nama Nabi Uzair AS adalah Uzair bin Jarwah, menurut Ibnu Asakir. Ada juga yang bilang Uzair bin Seraya dan Uzair bin Seraka. Pendapat yang masyhur menyebut Uzair adalah seorang nabi dari kalangan bani Israil yang hidup pada zaman antara Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS atau antara Nabi Zakaria dan Nabi Yahya AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sebuah riwayat, Uzair adalah orang yang dimatikan oleh Allah SWT selama seratus tahun tapi dibangkitkan lagi. Kisahnya tercantum dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 259.
Diceritakan, pada suatu hari Nabi Uzair AS dengan menunggangi keledainya berniat pergi ke sebuah ladang. Dalam perjalanan, ia menemukan puing-puing bangunan yang hancur. Ia lantas mencari bangunan yang masih ada atapnya untuk berteduh bersama keledainya.
Nabi Uzair AS kemudian menurunkan perbekalannya, satu keranjang buah tin dan satu keranjang buah anggur. Ia juga mengeluarkan roti untuk mengisi perutnya. Setelah itu, ia berbaring sembari melihat bangunan-bangunan yang hancur dan ditinggalkan penghuninya. Ia juga melihat tulang tergeletak di sana.
"Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?" pertanyaan yang ada di benak Nabi Uzair AS kala itu.
Allah SWT kemudian mengutus malaikat maut mencabut nyawa Nabi Uzair AS dan mematikannya selama 100 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, banyak peristiwa dan perubahan yang melanda bangsa Israel.
Allah SWT lalu mengutus malaikat-Nya untuk menghidupkan Nabi Uzair AS. Satu per satu anggota tubuhnya hidup dan kembali seperti semula.
Malaikat lalu bertanya, "Berapa lama engkau tinggal (di sini)?"
Nabi Uzair AS menjawab, "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari." Jawaban ini terucap begitu saja karena Nabi Uzair AS merasa tertidur sebentar saja.
Malaikat tersebut lalu membantah, "Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu."
Sisa roti dan perasan anggur masih sama, tak berubah sedikit pun. Nabi Uzair AS semakin bingung dengan perkataan malaikat tadi. Malaikat kemudian memintanya melihat keledainya yang ternyata tinggal tulang belulang.
Atas izin Allah SWT, malaikat itu menghidupkan kembali keledai Nabi Uzair AS yang telah mati seratus tahun dan menjadi tulang belulang itu. Nabi Uzair AS memperhatikan betul semua prosesnya hingga keledai itu bergerak.
Para ahli tafsir, termasuk Ibnu Katsir, mengatakan kisah itulah yang dimaksud dalam firman Allah SWT surah Al Baqarah ayat 259,
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٥٩
Artinya: Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?" Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, "Berapa lama engkau tinggal (di sini)?" Dia menjawab, "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari." Allah berfirman, "Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali)." Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, "Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an