Nasihat Nabi dalam Khutbah Terakhir Saat Haji Wada

Nasihat Nabi dalam Khutbah Terakhir Saat Haji Wada

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 06 Sep 2025 15:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW (Foto: iStock)
Jakarta -

Haji wada, yang berarti haji perpisahan, merupakan momen bersejarah bagi umat Islam. Ini adalah satu-satunya ibadah haji yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan menjadi kesempatan terakhir beliau untuk menyampaikan nasihat-nasihat penting kepada seluruh umatnya.

Khutbah yang disampaikan saat itu mengandung pesan-pesan universal yang relevan sepanjang masa. Pada 632 M, di hadapan ribuan umat Islam, Rasulullah SAW menyampaikan pesan yang tidak hanya berisi ajaran agama, tetapi juga pedoman hidup yang penuh makna.

Khutbah ini menjadi wasiat terakhir Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga. Bagaimana isi khutbah tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan Utama Khutbah Terakhir Rasulullah SAW

Dalam khutbah terakhirnya, Rasulullah SAW memberikan peringatan dan nasihat yang mendalam. Beliau menekankan pentingnya persatuan umat dan mengingatkan agar tidak kembali pada kekufuran, saling berperang, atau menyebabkan kesengsaraan.

ADVERTISEMENT

Hal ini diriwayatkan oleh Jarir Radhiyallahu Anhu dalam sebuah hadits:

"Sungguh Nabi SAW bersabda padanya, pada haji wada (haji perpisahan/haji Nabi Muhammad SAW yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: 'Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain'." (HR Bukhari)

Isi Lengkap Khutbah Rasulullah SAW Saat Haji Wada

Selain itu, ada beberapa poin penting yang beliau sampaikan, sebagaimana dikutip dari buku Samudra Keteladanan Muhammad karya Nurul H. Maarif.

"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengar teliti kata-kata ku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia sebagaimana kamu menganggap bulan ini, dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak, janganlah kamu sakiti siapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula.

Ingatlah sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu, dan Dia pasti akan membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap setan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.

Wahai manusia, selayaknya kamu mempunyai hak atas para istri kamu, mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.

Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka lantaran sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai manusia, dengarkanlah sungguh-sungguh kata-kata ku ini. Sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadan dan tunaikan zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah 'ibadah haji' sekiranya kamu mampu.

Ketahuilah setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorang pun lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahwa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan di atas apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, berhati-hatilah agar jangan sekali-kali kamu terluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

Wahai manusia, tidak ada lagi nabi dan rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh karena itu wahai manusia, timbanglah dengan betul dan pahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu.

Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Qur'an dan sunnahku."

Wasiat Terakhir yang Abadi

Khutbah terakhir Rasulullah SAW tidak hanya sekadar pidato perpisahan, melainkan sebuah wasiat abadi yang menjadi landasan kehidupan bagi seluruh Muslim. Pesan-pesan beliau tentang keadilan, persaudaraan, etika, dan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam tetap relevan dan menjadi panduan bagi kita semua.

Meskipun Rasulullah SAW telah tiada, ajaran yang beliau tinggalkan melalui Al-Qur'an dan sunnah akan selalu menjadi penerang jalan bagi umatnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengamalkan nasihat-nasihat beliau.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads