Bulan haji identik dengan ibadah kurban. Ibadah ini diperintahkan pada zaman Nabi Ibrahim AS dan disyariatkan pula bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Dalam sejarah peradaban manusia, kurban pertama kali dilakukan pada zaman Nabi Adam AS. Menurut riwayat yang dipaparkan Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya terjemahan Umar Mujtahid, anak Nabi Adam AS yang bernama Qabil dan Habil terlibat dalam perselisihan pernikahan. Habil ingin menikahi kembaran perempuan Qabil yang cantik jelita. Di sisi lain, Qabil juga ingin menikahi saudarinya itu.
Nabi Adam AS kemudian memerintahkan Qabil menikahkan saudarinya dengan Habil. Namun, Qabil menolak. Nabi Adam AS lantas minta kedua putranya itu untuk mempersembahkan kurban. Dua anak laki-laki itu pun menuruti perintah ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habil berkurban dengan seekor kambing gemuk karena ia punya banyak kambing. Sementara Qabil mempersembahkan seikat hasil tanamannya yang buruk. Alhasil kurban Habil yang diterima sementara kurban Qabil dibiarkan begitu saja.
Qabil yang marah lalu berniat membunuh Habil. "Sungguh, aku akan membunuhmu agar tidak menikahi saudariku," kata Qabil. Habil pun menyahut, "Sesungguhnya, Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa."
Niat jahat itu pun ditumpahkan. Qabil memukul Habil dengan benda tumpul hingga meninggal dunia. Pendapat lain menyebut Qabil membunuhnya dengan sebongkah batu yang ia lemparkan ke kepala Habil ketika sedang tidur. Ada yang berpendapat, Qabil membunuh Habil dengan mencekik dan menggigitnya bak binatang buas. Wallahu a'lam.
Kurban Zaman Nabi Ibrahim dan Ismail
Dalam Al-Qur'an, pensyariatan kurban merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dikisahkan, Nabi Ibrahim AS bermimpi diperintahkan menyembelih Ismail AS, anak yang amat ia sayangi. Menurut hadits marfu' dari Ibnu Abbas, mimpi para nabi adalah wahyu.
Nabi Ibrahim AS yang dilanda kegundahan kemudian menceritakan mimpinya kepada Ismail AS. Meyakini bahwa itu perintah Allah SWT, Nabi Ismail AS dengan kerelaannya meminta sang ayah menunaikan perintah itu.
Saat keduanya bersiap melaksanakan perintah itu, Nabi Ibrahim AS membaca basmalah dan takbir sementara Ismail AS mengucap syahadat untuk menghadapi kematian, Allah SWT menebus Ismail AS dengan hewan sembelihan besar. Menurut pendapat yang masyhur di kalangan jumhur, hewan yang dimaksud adalah domba putih bermata lebar dan bertanduk.
Kisah kurban Nabi Ibrahim AS ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah As Saffat, mulai ayat 102 hingga 111. Allah SWT berfirman,
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ١٠٢
Artinya: Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar." (QS As Saffat: 102) dan seterusnya.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim