Thariq bin Ziyad adalah satu dari sekian banyak panglima perang Islam. Menurut sejarah, sosok Thariq sangat kuat dan ditakuti pada masanya.
Menurut buku Panglima Perang Islam oleh Rizem Aizid, Thariq bin Ziyad berasal dari bani Umayyah atau Kerajaan Umawiyyah. Thariq juga dikenal sebagai penakluk Andalusia.
Nama lengkap Thariq adalah Thariq bin Abdullah bin Wanamu Az-Zanati. Ada juga yang menyebut namanya Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Wwalghu bin Warfajum bin Nabarghasan bin Walhas bin Yatufat bin Nafzaw.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lahir pada 50 H atau 670 M di Khenchela, Aljazair dari kabilah Nafzah. Meski demikian, ada juga yang berpendapat bahwa Thariq merupakan keturunan dari kabilah Barbar di Maroko. Pendapat lain menyebutnya sebagai keturunan bani Hamdan di Persia hingga bangsa Vandals.
Dikisahkan dalam buku Peradaban Islam di Eropa dari Penaklukan Andalusia hingga Runtuhnya Kekhalifahan Umayyah tulisan Ari Ghorir Atiq, penaklukan Andalus sudah lama direncanakan pada masa pemerintahan Islam. Lalu, Thariq bin Ziyad diperintahkan oleh Musa bin Nushair untuk menaklukkannya.
Thariq ditunjuk sebagai pemimpin untuk menaklukan wilayah Andalus pada 711 M. Bersama pasukannya, Thariq mendarat di gunung yang disebut Jabal Thariq.
Dengan semangat yang menggebu-gebu, Thariq berpidato di depan bala tentaranya. Pidato tersebut membuat pasukannya semakin semangat untuk menaklukan wilayah Andalus.
Thariq lalu membagi pasukannya menjadi beberapa kelompok untuk menuju ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Meski jumlah pasukannya tidak sebanyak musuh, Thariq yakin kemenangan berpihak padanya.
Pasukan muslim dibagi atas empat kelompok. Pasukan pemanah berada di garda depan, pasukan berkuda bertugas menggempur musuh dari sayap kiri, sementara pasukan pejalan kaki menyebrang dari sayap kanan dan pasukan yang dipimpin oleh Thariq
Dengan izin Allah SWT dan semangat kaum muslimin yang luar biasa, pasukan Islam meraih kemenangan. Wilayah Andalus berhasil ditaklukan dan Thariq bin Ziyad menyabet prestasi luar biasa yang kala itu belum pernah terjadi di tanah Andalus ataupun negeri-negeri Maghrib atau lima negara Afrika Utara.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi