Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa agung yang menandai dimulainya era baru dalam sejarah peradaban manusia. Tahun kelahiran beliau, yang dikenal sebagai Tahun Gajah, diwarnai oleh peristiwa yang mengguncang Ka'bah.
Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk mengambil pelajaran dari kisah hidup Rasulullah SAW, karena beliau adalah contoh teladan yang paling sempurna. Dalam surah Al-Ahzab ayat 21, Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
laqad kâna lakum fî rasûlillâhi uswatun ḫasanatul limang kâna yarjullâha wal-yaumal-âkhira wa dzakarallâha katsîrâ
Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."
Lalu, bagaimana sebenarnya kisah dan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW?
Nabi Muhammad Lahir pada Tahun Gajah
Dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Chalil, disebutkan bahwa para sejarawan sepakat bahwa tahun Gajah bertepatan dengan tahun 570 atau 571 Masehi. Mayoritas pendapat menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah tersebut.
Istilah "tahun Gajah" digunakan karena terjadinya serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang Gubernur Jenderal Najasyi dari Habasyah di Yaman. Sejarah jelang kelahiran Nabi Muhammad diwarnai dengan Raja Abrahah datang dengan niat menghancurkan Ka'bah. Peristiwa ini terjadi sekitar 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT kemudian mengirim burung ababil untuk menghancurkan pasukan gajah Abrahah. Setiap burung membawa tiga batu dari neraka yang mereka jatuhkan ke pasukan Abrahah.
Akhirnya, pasukan Abrahah dan Abrahah sendiri tewas akibat serangan batu-batu tersebut.
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dalam buku Keistimewaan Masa Kecil Rasulullah yang ditulis oleh Ngadiri, dijelaskan bahwa ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Abdullah adalah salah satu dari sepuluh anak Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sosok yang sangat dihormati di masyarakat Makkah pada masa itu.
Menurut buku A Restatement of the History of Islam & Muslim yang ditulis oleh Sayed Ali Asgher Razwy dan diterjemahkan oleh Dede Azwar Nurmansyah, Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya telah meninggal dunia saat beliau masih dalam kandungan.
Setelah dilahirkan, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh ibu susuannya, Halimah As-Sa'diyah, di perkampungan Bani Sa'ad, yang dikenal sebagai wilayah kering dan tandus.
Namun, setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW, keadaan perkampungan tersebut berubah menjadi subur dengan keberkahan, dan kambing-kambing Halimah menghasilkan banyak susu.
Halimah meminta izin kepada Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW, untuk merawat Rasulullah SAW lebih lama karena keluarganya mendapat banyak berkah dari kelahiran sang nabi. Aminah menyetujui permohonan Halimah, sehingga Rasulullah SAW tinggal bersama Halimah untuk waktu yang lebih lama.
Ketika Rasulullah SAW berusia enam tahun, ibunya Aminah wafat dalam perjalanan pulang ke Makkah setelah mengunjungi pamannya dari Bani Adi bin An-Najjr di Madinah, tempat ayah Nabi juga dikuburkan.
Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia, dan Nabi Muhammad SAW kemudian diasuh oleh paman ayahnya, Abu Thalib.
Bersama Abu Thalib, Nabi Muhammad SAW belajar tentang ketekunan dan kerja keras, dan sering mendampingi pamannya berdagang ke luar Makkah.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan