Terdapat banyak kisah yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Salah satunya kisah anjing Ashabul Kahfi.
Anjing merupakan salah satu hewan yang terkenal dengan kesetiaannya kepada tuannya. Dia akan menjaga dan menuruti perintah tuannya.
Kisah anjing Ashabul Kahfi termaktub dalam surah Al-Kahfi ayat 18. Allah SWT berfirman,
وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖوَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖوَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا ١٨
Artinya: "Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua kaki depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka."
Kisah Anjing Ashabul Kahfi ini memiliki beberapa pembelajaran yang berharga. Lantas, bagaimana kisah selengkapnya?
Kisah Anjing Ashabul Kahfi dalam Al-Qur'an
Dinukil buku Hewan-hewan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an yang Mulia dan As-Sunnah yang Shahih oleh Zaki Yamani, surah Al-Kahfi memaparkan kisah tentang tujuh orang pemuda bersama seekor anjing yang keluar menuju jalan Allah SWT. Mereka menyelamatkan diri ke dalam gua karena menghindar dan membenci apa yang dilakukan oleh masyarakat yang syirik.
Atas izin Allah SWT, mereka tertidur dengan perlindungan dan pengawasan Allah SWT selama 309 tahun. Selain itu, keberadaan gua tersebut yang pintunya tidak menghadap ke timur atau ke barat.
Sebab itulah, mereka disebut sebagai Ashabul Kahfi (penghuni gua).
Anjing yang menyertai Ashabul Kahfi pun juga ikut tertidur seperti mereka saat berjaga. Anjing tersebut mengunjurkan kedua kakinya di muka pintu gua untuk memberikan kesan bahwa dia akan menjaga tuannya dari gangguan orang lain.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan, anjing tersebut kemudian diposisikan dalam keadaan berlutut. Menurutnya, kisah anjing Ashabul Kahfi ini pun diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai penghormatan pada hewan tersebut yang telah membantu tuannya dari kejaran pasukan kejam Raja Daqyanus.
Merujuk pada buku Islam on The Spot: Kumpulan Informasi Menarik Seputar Ajaran Islam (Jilid 3) oleh Rian Hidayat dan Asiqin Zuhdi, anjing Ashabul Kahfi tersebut berwarna kuning dan bernama Qithmir atau Tawarum atau Huban. Pada akhirnya, anjing Ashabul Kahfi tersebut mati sebelum ketujuh pemuda Ashabul Kahfi terbangun dari tidur panjang mereka.
Hikmah Kisah Anjing Ashabul Kahfi
- Kisah Ashabul Kahfi merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Allah SWT senantiasa memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada hamba-Nya. Sehingga kebenaran menjadi jelas dari kebatilan dan petunjuk akan semakin jelas dibandingkan dengan kesesatan.
- Ashabul Kahfi merupakan beberapa pemuda yang menyelamatkan diri dari fitnah kaum yang syirik. Mereka berlindung ke gua dan memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan segala urusannya.
- Orang yang menyelamatkan dan melindungi agamanya dari fitnah maka Allah SWT juga akan menyelamatkan dan melindunginya. Apa yang ada di sisi Allah SWT lebih baik bagi orang-orang yang patuh.
- Allah SWT membangunkan Ashabul Kahfi dari tidur panjang mereka dengan keadaan yang sehat seperti semua tanpa adanya perubahan.
- Tujuan dibangunkannya mereka adalah agar mereka mengetahui keagungan dan keajaiban Allah SWT. Dengan begitu, mereka akan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah SWT.
- Allah SWT telah menjaga agama dan fisik para Ashabul Kahfi serta menjadikannya termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya. Bahkan tempat yang dijadikan sebagai tempat tidur Ashabul Kahfi berada dalam pemeliharaan yang tinggi.
Simak Video "Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira"
(rah/rah)