Kisah Nabi Saleh AS saat Kehilangan Untanya

Kisah Nabi Saleh AS saat Kehilangan Untanya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 22 Jan 2024 05:00 WIB
Silhouette pregnant Mary and Joseph with a donkey on star of cross background
Ilustrasi Nabi Saleh AS dan untanya (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Jakarta -

Nabi Saleh AS tidak pernah bersedih hati karena kaum Tsamud masih saja meragukan kenabiannya. Nabi Saleh AS terus saja berdakwah. Namun sayang, kaum Tsamud masih saja menolak ajaran Nabi Saleh AS. Mereka bahkan meminta Nabi Saleh AS membuktikan kenabiannya.

Mengutip buku Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul oleh Umi Ainuha, Nabi Saleh AS berkata, "Baiklah aku bersedia menunjukkan bukti kenabianku. Tapi, dengan satu syarat, setelah membuktikan kenabianku, aku meminta kalian untuk beriman kepada Allah SWT."

Nabi Saleh AS pun segera berdoa kepada Allah SWT memohon petunjuk dan pertolongan. Melihat kekhusyukan dan ketulusannya, Allah SWT mengabulkan doa dan permintaan Nabi Saleh AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unta Ajaib Mukjizat Nabi Saleh AS

Setelah berdoa memohon pertolongan dengan khusyuk, Allah SWT berkenan mengabulkan doa Nabi Saleh AS. Seketika itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Saleh AS agar memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang ada di depannya.

Muncullah seekor unta betina yang sangat besar dan gemuk. Kehadiran unta yang secara tiba-tiba itu membuat kaum Tsamud terkagum-kagum. Sebagian orang yang melihat pemandangan tersebut langsung beriman dan menerima ajaran yang dibawa Nabi Saleh AS.

ADVERTISEMENT

Namun, bagi sebagian kaum Tsamud lainnya, yang ditunjukkan Nabi Saleh tidak jauh-jauh dari permainan sihir untuk mengelabui mereka. Sebagian dari kaum Tsamud itu tetap bertahan pada kekafirannya dan menolak beriman kepada Allah SWT.

Nabi Saleh pun berkata seperti yang termaktub dalam surat Hud ayat 64:

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْبٌ

Artinya: Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah SWT sebagai mukjizat untukmu. Sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah SWT, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab)."

Pembunuhan Unta Nabi Saleh AS dan Azab Kaum Tsamud

Semenjak kemunculan unta Nabi Saleh AS, kebutuhan susu kaum Tsamud dapat terpenuhi. Mereka pun hidup dengan makmur.

Kaum Tsamud tidak perlu lagi memikirkan bagaimana mendapatkan susu. Karena unta tersebut telah memenuhi kebutuhan kaum Tsamud.

Sayangnya, kehadiran unta Nabi Saleh AS membuat orang yang memiliki kedudukan di Tsamud gelisah. Mereka takut jika semua kaum Tsamud terpengaruh dan mengikuti agama yang diajarkan Nabi Saleh AS. Kemudian mereka memakai berbagai cara untuk menyingkirkan unta tersebut.

Pada suatu malam, para bangsawan berkumpul untuk merencanakan pembunuhan unta Nabi Saleh AS. Salah seorang janda bangsawan menawarkan dirinya dan salah seorang putrinya sebagai hadiah bagi siapapun yang mampu menyingkirkan unta Nabi Saleh AS.

Dengan adanya hadiah tersebut, dua kaum Tsamud, Gusdar dan Mushadda bersedia membunuh unta Nabi Saleh AS. Akhirnya, Gundar dan Mushadda berjalan menuju kediaman Nabi Saleh AS.

Mereka berdua ditemani oleh tujuh orang pemuda lainnya. Mereka sembunyi sembari terus mengawasi gerak-gerik unta Nabi Saleh AS. Saat unta itu berjalan menuju bak minumnya, Mushadda memanah betis unta itu dan ia tersungkur.

Setelah unta tumbang, Gusdar menikam perut unta Nabi Saleh AS dengan sebilah pisau. Unta itu mati dan membuat Nabi Saleh AS bersedih juga marah.

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ

Artinya: Maka mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Saleh) berkata, "Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." (QS. Hud: 65)

Ancaman Nabi Saleh AS terbukti nyata. Pada hari pertama, kaum Tsamud menemukan wajah mereka berwarna kuning. Hari kedua, wajah mereka mendadak berwarna merah. Kemudian di hari ketiga, wajah mereka menjadi hitam gelap.

Pada hari ketiga inilah Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Saleh untuk meninggalkan daerah tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Hud ayat 66:

فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا صٰلِحًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِىِٕذٍ ۗاِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ

Artinya: Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, Mahaperkasa.

Azab Allah SWT pun turun di hari keempat. Saat Gundar dan Mushadda hendak membunuh Nabi Saleh AS, tiba-tiba saja batu besar menimpa kepala mereka dan mereka pun mati dalam keadaan kafir.

Setelah kepergian Nabi Saleh AS, kaum Tsamud pun dilanda kepanikan. Mereka mencari-cari Nabi Saleh AS untuk bertaubat, namun sudah terlambat, azab pun turun saat itu juga.

Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 67-68:

"Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu. Sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum Samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum Samud."

Wallahu a'lam.




(hnh/erd)

Hide Ads