Nabi Ibrahim AS adalah salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui. Kisahnya tercantum dalam sejumlah ayat Al-Qur'an.
Dalam buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir disebutkan nama asli Ibrahim AS ialah Ibrahim bin Tarikh. Ibunya bernama Buna binti Karbita bin Kartsi. Ibrahim AS juga disebut sebagai rasul ulul azmi yang merupakan gelar bagi rasul Allah SWT dengan kedudukan tinggi.
Selain itu, ia juga memiliki julukan Abul Anbiya yang berarti ayahanda dari para nabi. Putranya merupakan seorang nabi juga yang tak lain Ismail AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau memiliki sejumlah mukjizat, salah satunya tidak hangus meski dibakar. Kisahnya bermula ketika ia menghancurkan berhala-berhala di dalam gedung.
Mengutip buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Yudho Pramuko, kala itu Raja Namrud beserta pengikutnya sedang pergi ke luar untuk melaksanakan upacara keagamaan. Karenanya, gedung tempat berhala menjadi sepi.
Mengetahui hal itu, Nabi Ibrahim AS langsung masuk ke dalam gedung dan menghancurkan satu persatu berhala. Kendati demikian, ia menyisakan satu berhala paling besar.
Ibrahim AS kemudian meletakkan kapak yang ia gunakan di leher berhala besar dalam keadaan menggantung. Setelahnya, ia pulang ke rumah.
Saat Raja Namrud dan para pengikutnya kembali, alangkah terkejutnya mereka melihat berhala-berhala yang mereka sembah sudah hancur. Mengetahui Nabi Ibrahim AS yang menghancurkannya, Raja Namrud segera menangkap san nabi.
Ketika dibawa ke pengadilan raja dan disaksikan masyarakat umum, Raja Namrud bertanya.
"Hai Ibrahim! Apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?"
"Bukan!" jawab Ibrahim AS.
Merasa geram, Raja Namrud mendesak Ibrahim untuk menjawab.
"Jangan mungkir, hai Ibrahim! Akui saja perbuatanmu itu,"
"Tidak!" kata Nabi Ibrahim AS.
Jawaban Ibrahim AS memicu kemarahan Raja Namrud. Akhirnya, Nabi Ibrahim menambahkan ucapannya.
"Baiklah, kita sama-sama berakal. Persoalan saat ini adalah mencari pelaku penghancuran berhala itu. Siapa yang telah memperlakukan berhala-berhala seperti itu. Sebetulnya, buktinya sudah ada. Sekarang di hadapan kita ada satu patung besar dan di lehernya tergantung kapak besar. Mungkin dialah pelakunya!"
Ucapan Nabi Ibrahim membuat Raja Namrud Geram.
"Kau banyak akal. Kau pikir aku dan rakyatku sebdooh itu? mana mungkin patung bisa aku ajak bicara dan aku tanyakan siapa pelakunya. kau terlalu bodoh, hai Ibrahim!"
"Hai Raja Namrud! Rupanya yang bodoh bukan aku, tapi engkau dan seluruh rakyatmu. Buktinya, patung yang tidak berdaya apa--apa, tidak bisa bicara, tidak bisa dimintai pertolongan, dan tidak bisa mendatangkan kebaikan dan kejelekan itu, engkau sembah dan engkau puja," kata Ibrahim AS menanggapi Raja Namrud.
Ia lalu melanjutkan, "Kalau engkau dan rakyatmu sudah tahu bahwa patung dan berhala yang kalian sembah itu tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, dan tidak bisa dimintai pertolongan, mengapa kalian sembah dan kalian puja? Di hadapannya, kalian berdoa. Kalian meminta kebaikan dan keselamatan. Sudah jelas, patung-patung yang kalian sembah itu tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari bahaya kehancuran,"
Mendengar jawaban Nabi Ibrahim AS, Raja Namrud dan para pengikutnya merasa terpojok. Ucapan beliau memang masuk akal, sehingga mereka tidak bisa berkata-bata.
Namun, akhirnya secara serentak mereka menangkap Nabi Ibrahim AS dan hendak membakarnya. Seketika itu juga, Raja Namrud menyuruh rakyatnya mencari kayu bakar.
Atas izin Allah, ketika api dinyalakan justru Nabi Ibrahim AS tidak merasa panas. Sebaliknya, api tersebut malah menyejukkan Ibrahim. Hal ini termasuk ke dalam salah satu mukjizat yang Allah SWT berikan kepada beliau.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiya' ayat 68-70,
(68) قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ
(69) قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ
(70) وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ
Artinya: "Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi."
Menyaksikan peristiwa itu, Raja Namrud dan seluruh orang di sana tercengang. Akhirnya, ia memerintahkan agar pembakaran dihentikan dan Ibrahim AS dibebaskan.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh al-Hafid Abu Ya'la, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim AS akan dilemparkan ketengah api yang berkobar itu, ia berdoa sebagai berikut,
اللهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ فِي السَّمَاءِ وَأَنَا الْوَاحِدُ فِي الْأَرْضِ لَيْسَ اَحَدٌ يَعْبُدُكَ غَيْرِي حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ
Arab latin: Allahumma antal wahidu fissama'i wa anal wahidu fil ardi laisa ahadun ya 'buduka gairī hasbiyallahu wa ni'mal wakil.
Artinya: Ya Allah! Engkau Esa di langit dan aku sendirian di bumi. Tiada seorang pun yang taat kepada-Mu selain aku. Bagiku cukuplah Allah sebaik-baik tempat berserah diri.
Wallahu 'alam bishawab.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina