Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dimaksudkan untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Dalam berhijrah, banyak tantangan yang dilalui oleh sang rasul.
Dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Volume 1 yang disusun oleh Moenawar Khalil, ketika di Makkah pun sang nabi berdakwah dan bertabligh selama 10 tahun pada penduduk asli Makkah.
Mengutip Kisah Nabi Muhammad SAW oleh Ajen Dianawati, setelah berlangsungnya peristiwa Isra Mi'raj dan Nabi SAW kembali ke Makkah, banyak pengikutnya yang tidak mempercayai beliau. Bahkan, banyak yang memilih untuk murtad dan menganggap Rasulullah SAW gila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain halnya dengan Abu Bakar yang justru percaya dan selalu membenarkan perkataan sang nabi. Kebencian kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW semakin memuncak, mereka tak segan menghentikan sang nabi dengan iming-iming harta.
Meski begitu, usahanya gagal. Mereka tidak dapat menghentikan Rasulullah SAW dalam mensyiarkan agama Islam.
Tak kenal lelah menghentikan Nabi Muhammad SAW, kaum kafir Quraisy semakin kejam terhadap beliau dan para pengikutnya. Mereka bahkan tak segan mengusir kaum muslimin dari kota Makkah dengan harapan Rasulullah SAW berubah pikiran.
Sikap keji kaum kafir Quraisy inilah yang menyebabkan Nabi SAW untuk membawa kaum muslimin untuk hijrah ke Madinah. Perjalanan tersebut mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi.
Anif Sirsaeba dalam bukunya Agar Kekayaan Dilipatkan dan Kemiskinan Dijauhkan juga menceritakan bagaimana kejamnya kaum kafir Quraisy kepada Rasulullah SAW beserta dengan para pengikutnya.
Kaum kafir Quraisy juga mengancam akan membunuh dan mencincang hidup-hidup Nabi Muhammad SAW beserta dengan pengikutnya. Tak hanya itu, mereka juga diboikot dalam perniagaan dan perdagangan. Hingga membuat para pengikut Rasulullah SAW mengalami kesulitan dan tidak memiliki apa-apa.
Mereka tak bisa berbuat apa-apa selain memasrahkan nasib dan keberlangsungan hidup kepada Allah SWT. Hingga pada akhirnya, Rasulullah SAW melakukan hijrah dari tanah kelahirannya menuju Kota Madinah atas dasar perintah Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 218,
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Maka Rasulullah SAW beserta seluruh pengikutnya pun menuruti perintah Allah SWT. Mereka meninggalkan rumah dan kampung halaman serta mengumpulkan sisa-sisa kekayaan yang mereka miliki untuk diinfakkan dalam jalan Allah SWT.
Ketika mereka benar-benar telah hijrah di jalan-Nya, maka semakin dilimpahkan rezeki kepada mereka. Di Madinah kehidupan dan dakwah mereka semakin membesar bahkan kesuksesan, kemakmuran, keberhasilan, dan kejayaan mereka tersiar hingga ke Makkah.
Saat di Madinah pun, kedatangan sang rasul dan kaum muslimin disambut baik oleh penduduk Madinah. Dalam buku Kisah Teladan Sepanjang Zaman: Rasullullah dan Para Sahabat karya Syaikh Muhammad Yusuf, orang yang pertama kali melihat kedatangan Rasulullah SAW adalah seorang Yahudi.
Pada saat itu orang Yahudi tersebut melihat kedatangan mereka dari atap rumahnya, setelah itu ia langsung berteriak keras memanggil penduduk Madinah untuk memberitahukan mengenai kedatangan Rasulullah SAW.
Penduduk Madinah pun segera keluar dan pergi ke batas kota untuk menyambut kedatangan mereka. Namun, orang-orang belum pernah melihat wujud dari Rasulullah SAW.
Pada saat itu kaum Anshar langsung mendatangi dan menyalami Abu Bakar RA, karena mereka mengira Abu bakar RA adalah Rasulullah SAW.
Al Baihaqi telah meriwayatkan dalam Al-Bidayah: 3/197, dari Aisyah RA mengatakan, "Ketika Rasulullah dan Abu Bakar tiba di kota Madinah, saking bahagianya penduduk di sana banyak kaum wanita dan anak-anak membacakan syair:
"Telah muncul bulan purnama ke atas kami yang datang dari bukit, Tsaniyatil Wada', wajib bersyukur atas kami dan atas ajakanya kepada Allah."
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi