Sosok Nabi yang Pertama Kali Bangun Masjidil Aqsa di Kota Tua Yerusalem

Sosok Nabi yang Pertama Kali Bangun Masjidil Aqsa di Kota Tua Yerusalem

Kristina - detikHikmah
Selasa, 31 Okt 2023 16:15 WIB
Arched South gateway with Siliver dome of Al-Aqsa Mosque at the square of Golden Dome of the Rock, in an Islamic shrine located on the Temple Mount in the Old City Jerusalem, Israel
Masjidil Aqsa. Foto: Getty Images/iStockphoto/ZZ3701
Jakarta -

Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis merupakan situs suci dan bersejarah bagi umat Islam. Tempat ibadah ini kembali menjadi sorotan di tengah meletusnya konflik Hamas Palestina-Israel.

Pada Selasa (24/10/2023) dini hari, polisi Israel menduduki Masjid Al Aqsa dan menutup total aksesnya bagi seluruh umat Islam, lapor kantor berita Palestina, WAFA. Langkah Kepolisian Israel itu disebut melanggar status quo yang selama ini berlaku untuk kompleks Masjidil Aqsa.

Status quo itu menetapkan umat non-Muslim bisa mengunjungi kompleks Masjidil Aqsa, namun hanya umat Islam yang boleh beribadah di tempat tersebut. Meski demikian, masih dijumpai orang Yahudi yang berdoa di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan hukum Yahudi sendiri melarang orang Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsa yang mereka sebut Temple Mount karena sifat suci dari situs tersebut, lapor detikNews.

Letak Masjidil Aqsa

Menurut buku Fadhailu Al-Masjidi Al-Aqsha wa Madinati Baiti Al-Maqdisi wa Ar-Raddu 'Alaa Mazaa'imi Al-Yahudi karya Mahdy Saied Rezk Karisem, Masjidil Aqsa terletak di Kota Al-Quds atau Baitul Maqdis di Palestina, tepatnya arah tenggara Kota Al-Quds, di Al-Quds Timur. Kota Al-Quds sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni timur dan barat.

ADVERTISEMENT

Yahudi menguasai Kota Al-Quds Barat sejak tahun 1998. Adapun, Kota Al-Quds Timur yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa masih berada di tangan kaum muslimin hingga tahun 1967 sebelum akhirnya Yahudi menginvasi wilayah tersebut, termasuk seluruh bagian Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Wilayah tersebut masih berada di bawah kekuasaan Yahudi hingga muncullah kesepakatan antara bangsa Palestina dan Yahudi pada tahun 1994 bahwa bagian pemerintahan bangsa Palestina berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Kota Al-Quds sendiri terletak di Tepi Barat, sehingga Al-Quds Timur yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa kembali menjadi milik bangsa Palestina. Hanya saja bangsa Yahudi tetap menguasainya dengan kekuatan.

Al-Quds juga dikenal dengan Kota Tua Yerusalem. Yerusalem sendiri merupakan ibu kota Israel hingga saat ini.

Masjidil Aqsa berdiri di dataran tinggi bernama Murayya atau Gunung Baitul Maqdis, sedangkan orang-orang Yahudi menyebutnya Gunung Haikal.

Kiblat Pertama Umat Islam

Sejarah mencatat, Masjidil Aqsa telah menjadi kiblat umat Islam sebelum akhirnya Allah SWT memerintahkan untuk mengubah kiblat ke Ka'bah yang ada di Masjidil Haram, Makkah.

Menurut pendapat Ibn Sa'd sebagaimana diceritakan Shauqi Abu Khalil dalam Atlas al-Sirah al-Nabawiyah, peristiwa pemindahan arah kiblat terjadi pada 15 Rajab.

Diceritakan bahwa saat masih berada di Makkah, Rasulullah SAW mendirikan salat menghadap ke arah Baitul Maqdis, termasuk ketika beliau salat di sekitar Ka'bah. Hal ini masih beliau lakukan selama 16 bulan setelah hijrah ke Madinah, meskipun sebenarnya beliau suka menghadap ke Ka'bah.

Terkait ini, Rasulullah SAW bertutur kepada Jibril, "Aku senang jika Allah memalingkan wajahku dari kiblat Yahudi." Jibril menjawab, "Aku hanya hamba biasa, berdoalah dan mintalah kepada Rabbmu." Maka, Rasulullah SAW menengadahkan wajahnya ke langit.

Lalu, Allah SWT menurunkan firman-Nya,

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ ١٤٤

Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram." (QS Al Baqarah: 144)

Sosok yang Membangun Masjidil Aqsa

Sejumlah kitab tafsir, seperti Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan lainnya menyebut bahwa yang pertama kali membangun Masjidil Aqsa adalah para malaikat. Mereka disebut menggaris dan menentukan tempatnya.

Akan tetapi, menurut pendapat jumhur dan yang dinilai paling shahih, orang pertama yang membangun Masjidil Aqsa adalah Nabi Adam AS. Namun, tidak diketahui bagaimana bentuk bangunannya dan riwayat yang menerangkan tentang proses pembangunan yang dilakukan Nabi Adam AS.

Setelah itu, Nabi Ibrahim AS merenovasi bangunan Nabi Adam AS tersebut dan meninggikannya seperti yang ia lakukan terhadap Ka'bah di Makkah. Saat itu, kedatangan Nabi Ibrahim AS disambut oleh raja penguasa Baitul Maqdis atau raja Kan'an Arab yang bernama Malki Shadiq. Ia terkenal saleh dan berpegang pada ajaran tauhid. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2000 SM.

Kemudian, datanglah Nabi Yaqub AS melakukan pembangunan masjid yakni memugar dan memperbaikinya. Setelah itu, Nabi Sulaiman AS datang dan membangun Masjidil Aqsa dengan bangunan yang besar, kokoh, indah, dan luas.

Peristiwa pembangunan Masjidil Aqsa oleh Nabi Sulaiman AS ini diceritakan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Abdullah bin Amru bin Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis (riwayat lain menyebut: membangun masjid Baitul Maqdis), maka ia meminta tiga perkara kepada Allah. Yaitu keputusan hukum yang sejalan dengan keputusan Allah, kerajaan yang tidak selayaknya dimiliki oleh seseorang sesudahnya, dan agar masjid ini tidak didatangi seseorang yang tidak menginginkan selain salat di dalamnya melainkan ia keluar dari dosa-dosa seperti hari ia dilahirkan ibunya. Kedua perkara yang pertama telah diberikan kepada Sulaiman, dan aku berharap ia juga diberikan yang ketiga."

Hadits tersebut diriwayatkan Ahmad, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah. Al-Albani men-shahihkannya dalam kitab Shahih Ibnu Majah.

Nabi Sulaiman AS melakukan pembangunan ini pada tahun 950 SM. Masjid ini terus bertahan selama kurang lebih 370 tahun hingga akhirnya datanglah bangsa Babilonia pada tahun 586 SM. Mereka merobohkan Masjidil Aqsa hingga akhirnya datanglah bangsa Persia dan Yunani lalu Romawi.

Masing-masing dari mereka membangun tempat ibadah sesuai agama dan kepercayaannya, termasuk patung dan berhala di dalam kompleks Masjidil Aqsa. Kondisi ini terus berlanjut hingga datanglah penguasa Romawi yang bernama Herodos pada tahun 20 SM. Ia kemudian membangun bangunan besar yang disebut Basilika dalam kompleks Masjidil Aqsa.

Ada juga suatu masa di mana seorang jenderal Romawi yang bernama Titus melakukan pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi dan merobohkan rumah-rumah ibadah yang ada di kompleks Masjidil Aqsa. Tak ada bangsa Yahudi yang tersisa.

Pembangunan Masjidil Aqsa terus berlanjut hingga para khalifah. Di antaranya Umar bin Khaththab RA, Khalifah Al-Umawi Abdul Malik bin Marwan dan disempurnakan oleh putranya yang bernama Walid bin Abdul Malik, dan dilanjutkan para khalifah dari berbagai daulah Islam serta penguasa kota Baitul Maqdis.

Keterangan tentang sejarah pembangunan Masjidil Aqsa dari masa ke masa tersebut mengacu pada buku Fadhailu Al-Masjidi Al-Aqsha wa Madinati Baiti Al-Maqdisi wa Ar-Raddu 'Alaa Mazaa'imi Al-Yahudi karya Mahdy Saied Rezk Karisem.




(kri/erd)
Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads