Perang Uhud termasuk perang besar dalam Islam. Menurut sejumlah riwayat, perang melawan kaum kafir Quraisy ini terjadi pada bulan Syawal.
Perang Uhud pada bulan Syawal ini merupakan salah satu dari tiga perang besar yang pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW.
Ibrahim Al-Qurabi dalam Tarikh Khulafa, menjelaskan mengenai kapan terjadinya Perang Uhud. Menurut Ibnu Katsir, yang valid adalah pendapat mayoritas ulama bahwa Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut diceritakan pula dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, Perang Uhud ini terjadi dilatarbelakangi kebencian yang begitu besar dari kaum kafir Quraisy terhadap orang-orang muslim karena kekalahannya di Perang Badar.
Dalam Perang Badar banyak sekali pemimpin dan bangsawan Quraisy terbunuh. Hati mereka membara dibakar keinginan untuk menuntut balas.
Bahkan, kaum Quraisy melarang semua penduduk Makkah meratapi korban Perang Badar dan tidak perlu terburu-buru menebus tawanan. Hal tersebut bertujuan supaya kaum Muslimin tidak merasa di atas angin karena mengetahui kesedihan hati mereka.
Setelah Perang Badar selesai, semua orang Quraisy sepakat untuk melancarkan serangan habis-habisan terhadap orang-orang Muslim, agar kebencian mereka bisa terobati dan dendam mereka bisa tersuapi.
Setelah genap setahun, persiapan Quraisy pun sudah matang, prajurit yang dipersiapkan mencapai 3000 dan sudah berhimpun bersama dengan sekutu-sekutu serta kabilah kecil.
Mereka juga membawa 3000 unta, 200 penunggang kuda, dan 700 baju besi. Setelah dirasa cukup mereka bergerak menuju Madinah.
Sementara itu, dari pihak Nabi Muhammad SAW sudah mengetahui rencana dari kaum Quraisy dan mempersiapkan pasukannya pula. Setiap pintu gerbang di Madinah pasti terdapat sekumpulan penjaga.
Ada pula sekumpulan orang Muslim yang bertugas memata-matai, mereka berputar-putar di setiap jalur yang bisa dilalui oleh kaum Quraisy.
Namun, Abdullah bin Ubay yang semula menjadi bagian dari pasukan Muslim mendadak membelot dengan alasan karena Rasulullah SAW tidak mendengarkan alasannya. Oleh karena itu, sisa pasukan dari Nabi Muhammad SAW hanya 700 prajurit.
Rasulullah SAW lalu pergi menuju bukit Uhud, hingga tiba di kaki bukit Uhud pasukan Muslimin mengambil tempat dengan posisi menghadap ke arah Madinah dengan memunggungi Uhud. Dengan posisi ini, pasukan musuh berada di tengah antara mereka dan Madinah.
Rasulullah SAW lalu membagi tugas pasukannya dan membariskan mereka sebagai persiapan untuk menghadapi pertempuran. Di bagian depan ia menempatkan para pemanah ulung dan Rasulullah SAW juga melarang semua pasukan untuk melancarkan serangan kecuali atas perintah beliau.
Meskipun kaum Quraisy sempat untuk menghasut para kaum Muslimin sebelum peperangan dimulai dengan cara mengirim surat, namun hal itu tidak mempan dan tidak membuat pasukan Muslimin merasa goyah.
Hingga akhirnya perang pun pecah, secara bergantian orang-orang bani Abdid-Dar yang menjadi bagian pasukan Quraisy bertugas membawa bendera. Hingga 10 kali semua yang membawa bendera berhasil di bunuh oleh orang Muslimin. Hingga tidak ada lagi yang mau untuk membawa bendera.
Di sisi lain pertempuran juga terjadi di beberapa titik, Abu Dujanah merupakan orang Muslimin yang dengan gagah berani maju ke depan menuju pasukan Quraisy. Siapa pun orang musyrik yang berpapasan dengannya pasti dibabatnya hingga meninggal.
Abu Dujanah berhasil menyusup hingga ke tengah barisan kaum Quraisy, ketika hendak mengayunkan pedangnya ia berhenti ketika mengetahui bahwa yang dihadapinya adalah seorang wanita. Ia menganggap bahwa pedang yang diberikan Rasulullah SAW terlalu mulia untuk membunuh seorang wanita.
Di lain sisi Hamzah bin Abdul Muthalib bertempur bagaikan singa yang sedang mengamuk, ia menyusup ke tengah barisan tanpa mengenal rasa takut. Dia terus menerjang dan mengejar tokoh-tokoh musuh, hingga akhirnya dia terbunuh di barisan paling depan. Ia terbunuh layaknya orang baik-baik yang terbunuh di tengah kegelapan malam.
Perang ini menjadi salah satu perang yang besar dan banyak menelan korban. Disebutkan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad II karya Moenawar Chalil, menurut Ibnu Hisyam pasukan kaum Muslimin yang gugur dalam Perang Uhud ada 70 orang. Adapun, menurut Ibnu Ishaq jumlahnya ada 70. Mereka terdiri dari golongan Anshar dan Muhajirin.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Naudzubillah! Ini Ciri-ciri Wanita yang Jadi Pengikut Dajjal pada Akhir Zaman
Kemenag Imbau Masyarakat Tak Usir Anak-Anak yang Berisik di Masjid