Paman Nabi Muhammad SAW yang menentang dakwah beliau adalah Abu Lahab. Perihal keterangan ini banyak dikisahkan dan diterangkan dalam Al-Qur'an.
Berikut adalah kisah Abu Lahab yang dikutip melalui Buku Senangnya Belajar Agama Islam untuk SD Kelas 6 tulisan Hj. Hindun Anwar.
Kisah Paman Nabi Muhammad yang Menentang Dakwahnya
Abu Lahab merupakan paman Nabi Muhammad SAW. Meskipun demikian, Abu Lahab selalu menentang dakwah yang dilakukan oleh keponakannya itu. Abu Lahab kuat bersama istrinya menentang Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu peristiwa konfrontasi Abu Lahab adalah ketika Nabi Muhammad SAW mengundang kaum kerabat serta kaum Quraisy. Maksud dan tujuan Rasulullah SAW adalah untuk berdakwah secara perlahan dan halus agar Islam dapat diterima.
Setelahnya, Abu Lahab yang ikut turut hadir sontak menentang Nabi Muhammad SAW sembari memaki, "Celakalah engkau sebenar-benarnya! Hanya untuk inikah kamu mengundang kami kemari?"
Abu Lahab bersama istrinya pada saat itu juga menolak dengan keras ajaran Islam. Hal ini terabadikan dalam firman Allah SWT pada Al-Qur'an surah Al Lahab ayat 1 sampai 5.
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ١
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ٢
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ٣
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ٤
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ٥
Artinya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dengan benar-benar binasa dia! Tiada satu hal yang berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Pasti besok dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (berlaku juga bagi) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya terdapat tali dari sabut yang dipintal.
Dilansir melalui Tafsir Tahlili dari Quran Kemenag, ayat ini menerangkan tentang ganjaran bagi Abu Lahab dan istrinya atas perbuatan buruk mereka. Ayat pertama menjelaskan kerugian yang diterima Abu Lahab baik di dunia maupun di akhirat sebagai penghuni neraka.
"Abū Lahab akan diazab pada hari Kiamat dengan neraka yang menyemburkan bunga api dan suhunya yang sangat panas, Azab itu disediakan Allah untuk orang-orang seperti Abū Lahab dari kalangan orang-orang kafir yang menentang Nabi, selain azab di dunia dengan kegagalan usahanya," demikian penjelasan dari Tafsir Tahlili tersebut.
Surah ini juga menjelaskan betapa Abu Lahab membenci Rasulullah SAW dan paling gigih mengajak orang menentangnya. Dikisahkan dalam salah satu riwayat hadits yang dikisahkan dari Rabā'ah bin 'Ubbād RA. Ia berkata,
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ فِى سُوْقِ ذِي الْمَجَازِ وَهُوَ يَقُوْلُ: قُوْلُوْا لَا إِلٰهَ اِلاَّ اللّٰهُ تُفْلِحُوْا، وَالنَّاسُ مُجْتَمِعُوْنَ عَلَيْهِ، وَرَاءَهُ رَجُلٌ وَضِيْءُ الْوَجْهِ اَحْوَلُ الْعَيْنَيْنِ ذُوْ غَدِيْرَتَيْنِ يَقُوْلُ إِنَّهُ صَابِئٌ كَاذِبٌ، يَتْبَعَهُ حَيْثُ ذَهَبَ فَسَأَلْتُ عَنْهُ فَقَالُوْا: هٰذَا عَمُّهُ أَبُوْ لَهَبٍ. (رواه أحمد)
Artinya: Saya melihat Nabi Muhammad saw pada masa Jahiliah di pasar Żū al-Majāz bersabda, "Ucapkanlah tiada Tuhan melainkan Allah niscaya kamu akan berbahagia!" Orang-orang berkumpul di sekitar beliau. Di belakang beliau seorang laki-laki, putih warna mukanya, juling matanya, mempunyai dua untaian rambut di kepalanya, berkata, "Dia (Muhammad) beragama Ṣābi' dan pembohong." Ia mengikuti Nabi ke mana saja beliau pergi, lalu saya bertanya, "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab, "Itu adalah pamannya sendiri Abū Lahab." (HR Aḥmad)
Selain Abu Lahab, surah ini juga menunjukkan keburukan perbuatan istri Abu Lahab, kerendahan budi pekerti serta kejelekan amal perbuatannya. Pada lehernya akan selalu ada seutas tali yang kuat, digunakannya untuk memikul duri-duri yang akan diletakkannya pada jalan yang dilalui Nabi Muhammad SAW.
Usaha yang dilakukan oleh istri Abu Lahab begitu keras untuk menyalakan permusuhan antara manusia, sehingga Allah SWT mengisahkan dia sebagai seorang perempuan yang membawa kayu bakar yang digantungkan pada lehernya ke mana saja ia pergi. Ini adalah gambaran seburuk-buruknya bagi seorang perempuan.
Begitulah pembahasan kali ini mengenai paman Nabi Muhammad yang menentang dakwah beliau. Semoga tulisan ini dapat membantu kita untuk belajar dari kisah Abu Lahab dan mendapatkan perlindungan serta arahan dari Allah SWT selalu agar tidak tersesat. Aamiin yaa Rabbalalamiin.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri