Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman yang Tidak Disadari Jin Sekalipun

Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman yang Tidak Disadari Jin Sekalipun

Rahma Harbani - detikHikmah
Minggu, 12 Feb 2023 05:30 WIB
Kisah nabi
Ilustrasi Nabi Sulaiman AS. (Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Nabi Sulaiman AS termasuk dalam salah satu nabi dengan sejumlah mukjizat yang dikaruniai kepadanya, seperti menguasai manusia, hewan, hingga bangsa jin sekalipun. Berkenaan dengan mukjizatnya tersebut, ada kisah menarik yang dapat dikulik saat Nabi Sulaiman wafat.

Meski kisah wafatnya diceritakan dalam banyak versi, menurut Imam Ibnu Katsir dalam buku Kisah Para Nabi, namun ada salah satu hadits yang dianggap mendekati kebenaran. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al Hafidz Ibnu Asakir melalui Salamah bin Kuhail, dari Said bin Jubair, hingga dicertikan kepada Ibnu Abbas RA.

Berdasarkan hadits tersebut, dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan berdiri di tengah-tengah salat di Masjid Baitul Maqdis. Posisi berdirinya bersandar pada tongkat yang digunakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Nabi Sulaiman dikenal terbiasa menyendiri di Masjid Baitul Maqdis. Untuk waktu berdiamnya bahkan termasuk dalam rentang yang tidak biasa yakni, satu atau dua bulan, hingga satu atau dua tahun.

Sajian makanan dan minuman Nabi Sulaiman selama berdiam diri tersebut selalu dibawakan oleh para setan yang masih tergabung dalam salah satu jenis jin. Semua berjalan normal hingga saat para setan tersebut membawakan makanan dan minuman seperti biasanya, mereka tidak mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.

ADVERTISEMENT

Pada hari wafatnya, Nabi Sulaiman mendatangi sebuah pohon yang tumbuh di Baitul Maqdis. Atas izin Allah, Nabi Sulaiman pun berbincang dengan pohon tersebut menanyakan nama dan fungsi keberadaannya.

Pohon tersebut dikenal dengan nama Kharubah. Nabi Sulaiman pun bertanya, "Apakah kegunaanmu?"

Pohon Kharubah ini pun menjawab, "Aku tumbuh untuk meruntuhkan masjid ini,"

Lalu, Nabi Sulaiman berkata, "Allah tidak mungkin meruntuhkan masjid ini selama aku masih hidup. Itu artinya, kamu tumbuh untuk mengabarkan kematianku,"

Nabi Sulaiman lantas mencabut pohon tersebut dan menanamnya di pagar miliknya. Setelahnya, Nabi Sulaiman masuk ke dalam mihrab dan melakukan salat dengan bersandar pada tongkatnya. Sejumlah sumber juga mengatakan, tongkat tersebut dibuat oleh Nabi Sulaiman berbahan dasar dari pohon Kharubah yang sempat dicabutnya tersebut.

Kemudian, Nabi Sulaiman pun menemui ajalnya hingga tidak diketahui oleh setan yang bekerja untuknya sekalipun. Kisah ini diabadikan dalam firman Allah SWT melalui surat Saba ayat 14,

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ

Artinya: "Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."

Mengutip dari buku Berjumpa 26 Nabi: Perjalanan Spiritual Seorang Remaja oleh Argawi Kandito, kalangan jin dan setan baru mulai menyadari bahwa Nabi Sulaiman sudah tiada setelah rayap memakan tongkat penopang tubuh Nabi Sulaiman hingga rapuh. Lamanya rayap memakan tongkat tersebut kira-kira hingga sepuluh tahun lamanya.

"Nabi Sulaiman meninggal berdiri dan bersandar pada tongkatnya. Matanya dalam keadaan terbuka dan fisiknya tidak berubah bentuk. Bahkan tida ada bau yang muncul dari jenazahnya," demikian keterangan dalam buku tersebut.

Ternyata peristiwa wafat ini merupakan jawaban dari doa Nabi Sulaiman AS sendiri. Ia pernah memohon pada Allah SWT agar kematiannya dapat dijadikan pembelajaran bagi manusia untuk menunjukkan bahwa para jin dan setan sekalipun tidak dapat mengetahui hal ghoib termasuk soal waktu kematiannya.

Bahkan mereka pun tidak mengetahui kapan mereka sendiri akan menemui ajal dan mendapatkan rezeki. Untuk itu, Argawi Kandito berharap pesan yang disampaikan melalui kisah wafatnya Nabi Sulaiman sampai pada manusia agar tidak menjadikan setan, iblis, atau bangsa jin sebagai tempat menyembah atau meminta pertolongan.

Saksikan juga Sudut Pandang: Tato: Antara Seni, Ekspresi, dan Persepsi

[Gambas:Video 20detik]



(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads