Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengungkap proyeksi yang akan dilakukan pada tahun depan. Sebagaimana diketahui, Kemenag melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) menyelenggarakan acara Refleksi 2025 Proyeksi 2026 (Repro) di Hotel Millenium, Jakarta Pusat.
Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan dua proyeksi 2026 dari Kemenag RI, salah satunya Kurikulum Berbasis Cinta. BMBPSDM memiliki tugas serta fungsi menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, termasuk kepada para guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, Kurikulum Berbasis Cinta BMBPSDM sebagai badan yang memang tusinya (tugas serta fungsinya) untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan. Termasuk juga pelatihan para guru, itu di akhir tahun ini kita sudah merampungkan modul untuk pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta," terangnya kepada wartawan usai menghadiri acara Repro, Senin (23/12/2025).
Menurut penuturan Inung --sapaan akrabnya--, modul itu akan diberikan kepada para guru, pendidik, tenaga kependidikan, serta para Kepala Madrasah dan kepala sekolah. Selain Kurikulum Berbasis Cinta, proyeksi 2026 lainnya adalah ekoteologi.
Ekoteologi sendiri dimaknai sebagai perpaduan antara pendekatan-pendekatan agama dengan isu-isu lingkungan. Secara sederhana, ekoteologi yaitu bagaimana cara menyelesaikan permasalahan lingkungan lewat pendekatan agama.
Inung menilai kehidupan beradab di masa depan tidak bisa terwujud jika tidak memiliki hubungan baik dengan alam.
"Saya kira kita gak mungkin bisa mengembangkan satu kehidupan yang beradab di masa depan kalau kita tidak juga memiliki hubungan yang baik dengan alam. Dan tentu saja dalam konteks Kementerian Agama, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan keagamaan," ungkapnya.
Sekretaris BMBPSDM itu menjelaskan bahwa Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terus menggarisbawahi terkait ekoteologi. Bahkan, ekoteologi terus didorong oleh Menag agar menjadi salah satu program prioritas.
Acara Repro yang digelar BMBPSDM Kemenag RI merupakan kegiatan yang digelar setiap akhir tahun. Acara tersebut berisi refleksi perjalanan kerja Kemenag selama satu tahun dan proyeksi yang harus dilakukan ke depannya.
(aeb/inf)












































Komentar Terbanyak
Innalillahi, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Meninggal Dunia
Doa Bulan Rajab Sesuai Sunnah Rasulullah SAW: Arab, Latin dan Artinya
Ditjen PHU Pamit dari Kemenag setelah 75 Tahun Tangani Haji Indonesia