Hukum Menikah di Bulan Rajab, Ini Penjelasan dan Keistimewaannya

Hukum Menikah di Bulan Rajab, Ini Penjelasan dan Keistimewaannya

Tia Kamilla - detikHikmah
Minggu, 21 Des 2025 13:00 WIB
Hukum Menikah di Bulan Rajab, Ini Penjelasan dan Keistimewaannya
Ilustrasi menikah bulan Rajab. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kostyazar
Jakarta -

Menikah di bulan Rajab sering disebut mempunyai keutamaan. Rajab adalah salah satu bulan mulia dalam Islam.

Dalam kalender Hijriah, Rajab menempati bulan ketujuh dan termasuk empat bulan yang dimuliakan. Hadits populer menyatakan Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang menikah di bulan Rajab? Apakah ada dalil khusus yang menjelaskan keutamaannya, atau justru menikah di bulan ini sama seperti bulan lainnya? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Dalil Al-Quran dan Hadits tentang Perintah Menikah

Pernikahan dalam Islam juga bertujuan membangun keluarga yang tenang, harmonis, saling mencintai, dan dipenuhi kasih sayang.

ADVERTISEMENT

Dalam buku Fikih 3 karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa hidup berpasang-pasangan merupakan ketetapan Allah SWT bagi seluruh makhluk-Nya, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT pada surah Az-Zariyat ayat 49,

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: "Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."

Berpasang-pasangan menjadi cara hidup yang Allah SWT tetapkan agar manusia dapat melanjutkan keturunan dan menjaga kehidupan. Setiap pasangan telah dibekali kemampuan oleh Allah SWT untuk menjalani perannya dengan baik. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

Anjuran menikah juga disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,

"Wahai pemuda, barang siapa di antara kamu yang telah mampu menikah, maka nikahlah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, hendaklah dia berpuasa, karena berpuasa dapat menjadi pelipur bagi dirinya." (HR Bukhari dan Muslim)

Menikah di Bulan Rajab dan Keistimewaannya

Menikah di bulan Rajab hukumnya boleh dalam Islam dan tidak ada larangan secara syariat. Pernikahan dapat dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Rajab, karena menikah adalah bagian dari sunnah dan fitrah hidup manusia.

Menukil buku Ramadhan Ensiklopedia: Membincang Ragam Persoalan di Bulan Puasa karya Abdul Pirol, Abu Hafsah meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah RA bahwa pernikahan boleh dilangsungkan pada sore atau malam hari, bahkan pada hari Jumat, karena hari tersebut memiliki keberkahan yang besar.

Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, banyak masyarakat yang memilih menikah pada bulan Rajab dan Syaban, biasanya menjelang Ramadan atau setelah berpuasa.

Dijelaskan dalam buku tersebut bahwa secara syariat tidak ada perintah khusus untuk menikah di bulan Rajab. Namun, Rajab termasuk bulan mulia yang dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Menikah pun dapat menjadi salah satu bentuk kebaikan tersebut.

Artinya, pernikahan boleh dilakukan kapan pun, tidak terbatas pada bulan Rajab atau bulan tertentu saja. Tidak ada larangan menikah pada hari atau bulan tertentu dalam Islam. Meski begitu, sebagian orang memilih bulan Rajab agar dapat mengisi bulan mulia dengan amal yang bernilai ibadah.

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamedan, juga disebutkan bulan Rajab adalah awal dari rangkaian bulan-bulan kebaikan. Imam Abu Bakar Al-Warraq pernah berkata, "Di bulan Rajab engkau menabur benih, di bulan Syaban engkau mengairi mereka (benih), dan di bulan Ramadan engkau memanennya."

Selain itu, bulan Rajab juga memiliki nilai sejarah karena menjadi bulan ketika orang tua Rasulullah SAW menikah. Rajab juga menjadi bulan saat Siti Aminah mulai mengandung Rasulullah SAW.

Amalan-amalan Sunnah di Bulan Rajab Selain Menikah

Bulan Rajab adalah bulan mulia yang dianjurkan untuk diisi dengan berbagai amal kebaikan. Selain menikah, ada beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan.

1. Berpuasa Sunnah

Rasulullah SAW menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan pada 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Puasa ini disebut Ayyamul Bidh. Umat Islam juga bisa mengerjakannya pada bulan Rajab.

2. Bersedekah

Bersedekah di bulan Rajab juga sangat dianjurkan karena dinilai pahalanya besar dan mendatangkan perlindungan dari neraka. Namun, detikHikmah belum menemukan dalil kuat terkait amalan ini.

3. Melaksanakan Salat Sunnah

Salat sunnah menjadi salah satu amalan bulan Rajab. Beberapa hadits populer menganjurkan salat 30 rakaat pada bulan Rajab, ada juga yang menganjurkan salat 12 rakaat. Namun, kebanyakan hadits ini dinilah lemah bahkan palsu.

Rasulullah SAW bersabda,

"Setiap mukmin laki-laki dan perempuan yang mengerjakan salat 30 rakaat di bulan Rajab, lalu di setiap rakaatnya membaca surah al-Fatihah dan surah al-Ikhlas 13 kali, dilanjutkan dengan surah al-Kafirun tiga kali, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya, memberikan pahala seperti orang yang berpuasa sebulan penuh, menjadi orang yang mengerjakan shalat hingga tahun depan, dan mengangkat amalnya sebagai amal seorang syahid. Jika dia berpuasa sebulan penuh dan mengerjakan sholat dengan cara tersebut, maka Allah menyelamatkannya dari neraka dan memastikannya masuk surga."

4. Meringankan Kesulitan Orang Lain

Membantu dan meringankan beban sesama, terutama di bulan Rajab, diyakini memiliki balasan yang sangat besar.

5. Perbanyak Istighfar

Memohon ampun kepada Allah SWT menjadi amalan penting untuk membersihkan dosa. Tak hanya bulan Rajab tapi juga bulan-bulan lainnya.

Adapun amalan yang mengkhususkan istighfar bulan Rajab bersandar pada hadits berikut:

"Barang siapa di antara waktu zuhur dan asar pada bulan Rajab, Syakban, dan Ramadan membaca: Aku memohon ampun kepada Allah yang Mahabesar, yang tiada tuhan kecuali Dia, Mahahidup dan Maha Mandiri. Aku bertobat kepada-Nya sebagai hamba yang zalim dan tidak bisa berbuat bahaya, manfaat, kematian, kehidupan, dan kebangkitan untuk dirinya sendiri, maka Allah mewahyukan kepada dua malaikat, 'Bakarlah catatan keburukan yang tertulis di catatan amal perbuatannya'."

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads