Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah, salah satunya dengan menunaikan puasa ayyamul bidh. Puasa ini dilaksanakan selama tiga hari pada setiap pertengahan bulan Hijriyah.
Bagi kalian yang ingin mengamalkan ibadah ini, penting untuk mengetahui kapan waktu pelaksanaannya serta bagaimana niatnya. Berikut penjelasan mengenai niat, waktu pelaksanaan, hukum, serta keutamaan puasa ayyamul bidh.
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Sama halnya dengan puasa sunah yang lain, niat puasa ayyamul bidh bisa dibaca malam hari sebelum melaksanakan puasa tersebut. Niat juga bisa dibacakan pagi hari selama orang tersebut belum melakukan hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan dan minum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa oleh Ali Amrin Al Qurawy, berikut bacaan niat puasa ayyamul bidh lengkap dengan Arab, latin, dan artinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ يومَ الْبِيْضُ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab-Latin: Nawaitu shauma yaumul biidh sunnatal lillaahi-ta'aalaa.
Artinya: Saya niat berpuasa sunah yaumul bidh (hari putih) karena Allah Ta'ala".
Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh
Dikutip dari buku Puasa: Antara yang Masyru' dan Tidak Masyru' oleh Isnan Ansory, puasa ayyamul bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan-bulan Hijriyah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nasai dan Tirmidzi,
عَنْ أَبِي ذَرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهُ: «يَا أَبَا ذَرٍ، إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ» (رواه النسائي والترمذي)
Artinya: "Dari Abu Dzar al-Ghifari ra: Rasulullah saw bersabda: "Wahai Aba Dzar, bila kamu hendak puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR. Nasai, dan Tirmidzi)"
Lain itu, khusus untuk puasa ayyamul bidh pada bulan Zulhijah, maka dilakukan pada tanggal 14, 15, dan 16. Sebab, pada tanggal 13 Zulhijah termasuk hari tasyrik dan diharamkan untuk melaksanakan puasa.
Hukum Puasa Ayyamul Bidh
Dinukil dari buku Fiqih Puasa oleh Hasyim Ritonga, hukum puasa ayyamul bidh adalah sunah muakkad, berarti puasa ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam di setiap bulannya.
Hal ini dijelaskan dalam dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i, sebagai berikut:
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَامٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي ذَرٍ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامِ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Telah mengabarkan kepada kami Amr bin Yazid dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dia berkata: telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dia berkata: aku mendengar Yahya bin Sam dari Musa bin Thalhah dari Abu Dzarr dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami agar berpuasa tiga hari Bidh dalam sebulan, yaitu tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas".
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Masih Dikutip dari buku yang sama, keutamaan melaksanakan puasa ayyamul bidh di setiap bulan, sama halnya dengan melaksanakan puasa sepanjang masa, dan amalan akan dilipatgandakan menjadi 10.
Oleh karena itu, orang yang puasa ayyamul bidh (puasa 3 hari) dianggap berpuasa selama 30 hari, dan jika puasa tersebut dikerjakan setiap bulannya, maka dianggap puasa sepanjang tahun.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi, Rasulullah SAW bersabda:
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِي عَنْ أَبِي ذَرِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ فَأَنْزَلَ الله عَزَّ وَجَلَّ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابِهِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا الْيَوْمُ بِعَشْرَةِ أَيَّامٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim Al Ahwal dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Abu Dzar dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka sama halnya dengan puasa sebulan penuh. Lalu Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat yang membenarkan akan perkara tersebut yaitu (firman-Nya): Barang siapa yang melakukan satu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat. Satu hari berpuasa sama dengan sepuluh hari. Abu 'Isa berkata: ini merupakan hadits hasan shahih".
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
Daftar Besaran Biaya Haji Reguler 2026 Tiap Embarkasi Daerah