Kehilangan anak adalah ujian paling berat bagi orang tua. Karena anak merupakan buah hati yang menghadirkan cinta tanpa syarat.
Namun ketika takdir Allah menetapkan bahwa mereka harus pergi lebih dulu, kesedihan itu sering terasa tak tertahankan. Itu adalah perbuatan yang wajar.
Dalam Islam, orang tua yang ditinggal wafat oleh anak kecil justru mendapat kabar gembira. Allah menjadikan anak-anak yang belum baligh sebagai syafaat dan tiket bagi orang tuanya untuk masuk ke dalam surga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil Orang Tua Masuk Surga Karena Anak Kecilnya Meninggal
Berbagai hadits menerangkan bahwa anak yang wafat sebelum dewasa akan memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak. Anak-anak yang belum mencapai usia baligh inilah yang kelak akan menuntun dan memasukkan orang tuanya ke dalam surga.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab At-Tadzkirah Jilid 2 karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi terjemahan Anshori Umar Sitanggal, riwayat dari Abu Hassan dalam Shahih Muslim menyebutkan bahwa ia berkata:
"Saya pernah berkata kepada Abu Hurairah RA, 'Sesungguhnya dua orang anakku telah meninggal dunia. Maka, apa yang bisa Anda ceritakan dari Rasulullah SAW, agar hati kami menjadi tenang atas meninggalnya keluarga kami itu?'
'Ya,' jawab Abu Hurairah RA, 'Anak-anak kecil, mereka bagaikan jentik-jentik air dalam surga. Salah seorang dari mereka menjemput bapaknya (atau dia katakan ko: kedua orang tuanya). Maka, anak itu memegang pakaian ayahnya itu (atau ia katakan: tangannya) sebagaimana aku memegang pakaianmu yang bagus ini. Anak itu tidak menghentikan (atau ia berkata: tidak berhenti) sehingga Allah memasukkan dia bersama kedua orang tuanya ke dalam surga'." (Shahih Muslim)
Kemudian hadits yang diriwayatkan dari Abu Dawud Ath-Thayalisi menjelaskan,
"Telah menceritakan kepada kami, Syu'bah, dari Mu'awiyyah bin Qurrah, dari ayahnya, bahwasanya ada seorang Anshar yang sering datang bolak-balik kepada Rasulullah SAW bersama seorang anaknya. Pada suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, 'Apakah kamu mencintainya, hai Fulan?' Orang itu menjawab, 'Ya.'
Rasulullah SAW pun berkata, 'Semoga Allah mencintaimu, sebagaimana kamu mencintainya.'
Pada suatu ketika Rasulullah SAW merasa kehilangan orang tersebut. Beliau pun menanyakan dia. Para sahabat mengabarkan, 'Ya Rasulullah, anaknya telah meninggal.'
Rasulullah SAW pun bersabda, 'Tidakkah kamu rela (atau bukankah kamu ridha) bahwa tidak satu pun pintu yang kamu datangi di antara pintu-pintu surga, melainkan anakmu itu akan datang bergegas membukakannya untukmu?'
Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah ini bagi dia sendiri, ataukah bagi kami semua?' Rasulullah SAW menjawab, 'Bahkan, untuk kamu semua'." (Shahih Musnad Ath-Thayalisi)
Wallahu a'lam
(hnh/lus)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Daftar Besaran Biaya Haji Reguler 2026 Tiap Embarkasi Daerah
Menag: Orang Arab Harus Belajar Islam di Indonesia