Niat Sholat 5 Waktu Lengkap Latin, Arti, serta Keutamaannya

Niat Sholat 5 Waktu Lengkap Latin, Arti, serta Keutamaannya

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikHikmah
Kamis, 27 Nov 2025 15:31 WIB
Muslim Friday mass prayer in Turkey
Ilustrasi salat. Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull
Jakarta -

Niat sholat 5 waktu menjadi bagian penting yang harus dipahami setiap muslim sebelum menunaikan ibadah sholat. Sebab, niat adalah penegasan dalam hati bahwa ibadah dilakukan semata-mata karena Allah SWT.

Pentingnya menjaga niat dan pelaksanaan sholat ini juga ditegaskan dalam hadits riwayat Aḥmad dan aṭ-Ṭabrānī, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَبُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ (رواه أحمد والطبراني)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk serta akan dapat keselamatan pada hari Kiamat. Sebaliknya orang yang tidak memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di akhirat nanti ia akan bersama Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf di dalam neraka. (Riwayat Aḥmad dan aṭ-Ṭabrānī).

Karena itu, memahami niat sholat 5 waktu bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari upaya menjaga kualitas sholat agar lebih khusyuk dan diterima.

ADVERTISEMENT

Dengan mengetahui niat sholat Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib, hingga Isya, seseorang dapat memulai ibadahnya dengan penuh kesadaran, sesuai tuntunan syariat, dan menghindari sikap meremehkan sholat yang telah diperingatkan dalam hadits tersebut.

Niat Sholat 5 Waktu

1. Niat Sholat Subuh

أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء مأموما إماما الله تعالى

Latin: Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillahi ta'aala

Artinya: "Saya berniat sholat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat, pada waktunya, sebagai Ma'mum/Imam (pilih salah satunya sesuai posisi) karena Allah Ta'ala"

2. Niat Sholat Zuhur

أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء / مأموما إماما الله تعالى

Latin: Ushalli fardhadzh dzhuhri arba'a raka'aataim mustaqbilal qiblati adaa-an Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) lillahi ta'aala

Artinya: "Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat, pada waktunya, sebagai Ma'mum/Imam (pilih salah satunya sesuai posisi) karena Allah Ta'ala".

3. Niat Sholat Asar

أصلي فرض العصر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء / مأموما إماما الله تعالى

Latin: Usholli fardhol ashri arba'a roka'aati mustaqbilal qiblati adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala /Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".

4. Niat Sholat Magrib

أصلي فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة
أداء / مأموما / إماما الله تعالى.

Latin: Usholli fardhol magribi tsalasa rok'aati mustaqbilal qiblati adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".

5. Niat Sholat Isya

أصلي فرض العشاء أربع ركعات مستقبل القبلة أداء / مأموما / إماما الله تعالى

Latin: Usholli fardhol 'Isya i arba'a roka'aati mustaqbilal qiblati adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".

Rukun Sholat

Dikutip dari Buku Dahsyatnya Shalat Berjamaah Di Masjid oleh Deni Yasiin Afrianto, sholat mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satunya ditinggalkan, batallah sholat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci tentang rukun-rukun sholat.

1. Berniat

Niat di hati untuk melaksanakan sholat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Sesungguhnya segala amal perbuatan Itu tergantung niatnya." (Muttafaq 'alaih)

2. Membaca Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram dengan lafaz (ucapan): "Allahu Akbar"

3. Berdiri (bagi yang sanggup ketika melaksanakan sholat wajib)

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanallahu wata'ala dalam QS Al-Baqarah: 238, yang berbunyi:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ

Latin: Ḥāfiẓū 'alaṣ-ṣalawāti waṣ-ṣalātil-wusṭā, wa qūmū lillāhi qānitīn(a).

Artinya: Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.

4. Membaca Surat Al-Fatihah Tiap Rakaat Sholat Fardu dan Sholat Sunah

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah." (HR Bukhari)

5. Rukuk

Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam" kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam keadaan rukuk" (HR Bukhari dan Muslim).

6. Bangun dari Rukuk

7. Itidal (berdiri setelah bangkit dari rukuk)

Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Allah tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara rukuk dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad shahih).

8. Sujud

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanallahu wata'ala yang telah disebutkan di atas tadi.

Juga berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam sujud." (HR Bukhari dan Muslim)

9. Bangkit dari Sujud

10. Duduk di antara Dua Sujud

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam:
"Allah tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad shahih)

11. Tuma'ninah Ketika Ruku', Sujud, Berdiri, dan Duduk

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan. sholatnya: "Sampai kamu merasakan tuma'ninah." (HR Bukhari dan Muslim)

12. Membaca Tasyahud Akhir Serta Duduk

"Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyahhud), hendaklah dia mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat yang baik bagi Allah'." (HR Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits Ini shahih dan diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih Bukhari dan Shahih Muslim"). Adapun duduk untuk tasyahud Itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir Itu termasuk rukun.

13. Membaca Salam

14. Melakukan Rukun-Rukun Sholat Secara Berurutan

Keutamaan Sholat dalam Islam

Berikut benerapa keutamaan Sholat dalam Islam yang dirangkum dari sumber sebelumnya:

1. Sholat merupakan kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat

Sholat merupakan salah satu rukun Islam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembalt kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim)

2. Sholat merupakan pembeda antara Muslim dan Kafir

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah sholat, barang siapa yang meninggalkan sholat maka ia kafir." (HR. Muslim)

3. Sholat merupakan tiang agama dan agama seseorang tidak akan tegak kecuali dengan melaksanakan sholat

Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah sholat." (HR. Tirmidzi)

4. Sholat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat

Dikutip dari buku Kultum Asyik dan Inspiratif oleh Ibnu Syakir, amalan yang pertama kali akan dihisab adalah sholat.

Hal ini sesuai dengan sebuah riwayat yang berbunyi:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ - عَزَّ وَجَلَّ - : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.)




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads