Dzikir menjadi salah satu cara seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dzikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Perintah dzikir tercantum dalam sejumlah ayat suci Al-Qur'an, salah satunya surah Al Baqarah ayat 152.
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
Sebagaimana diketahui, dzikir bisa dilakukan dengan ruas-ruas jari ataupun tasbih. Lalu, bagaimana cara dzikir yang benar? Dengan tasbih atau ruas-ruas jari?
Cara Dzikir yang Benar Sesuai Sunnah Nabi SAW
Menurut buku Hidup Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang ditulis Daeng Naja, berdzikir dengan ruas jari dilakukan oleh Rasulullah SAW. Cara ini bahkan dianjurkan ketimbang menggunakan alat bantu seperti kerikil atau tasbih.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA berkata,
"Saya melihat Rasulullah SAW menghitung dzikir beliau dengan tangannya." (HR Ahmad)
Melalui riwayat lain, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada para sahabat untuk berdzikir dengan menggunakan jari-jarinya.
"Hai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk berbicara." (HR Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi)
Dikutip dari buku Zikir dan Doa Penghuni Surga susunan Ali Abdullah, dzikir menggunakan ruas jari dimaksudkan agar ketika kiamat mereka memberi kesaksian. Tangan akan memberi kesaksian bahwa mereka digunakan untuk berzikir, begitu pun dengan anggota tubuh lainnya.
Dzikir Menggunakan Tasbih Diperbolehkan
Meski dianjurkan menggunakan ruas jari, tidak dilarang pula berdzikir dengan tasbih. Dijelaskan dalam buku Fiqh Shalat Terlengkap yang disusun Abbas Zain Mushofa Al Basuruwani, terdapat hadits yang menjelaskan terkait dzikir menggunakan tasbih.
Dari Shafiyah RA istri Rasulullah SAW, dia berkata:
"Rasulullah SAW mendatangiku, sedangkan di antara kedua tanganku terdapat empat ribu biji kurma yang aku gunakan menghitung bacaan tasbih. Maka beliau bertanya, 'Apakah ini, wahai putri Huyai?' Aku menjawab, 'Aku gunakan untuk menghitung bacaan tasbih.' Beliau bersabda, 'Sungguh aku telah membaca tasbih sejak aku muncul di hadapan kepalamu ini lebih banyak dari hitunganmu ini.' Aku berkata, 'Ajarilah aku, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Bacalah, 'Maha Suci Allah sebanyak bilangan apa saja yang telah Dia ciptakan'." (HR Tirmidzi, Hakim dan Thabrani)
Hadits itu menjelaskan dzikir dengan jari jemari atau biji kurma atau kerikil atau alat bantu lainnya seperti tasbih diperbolehkan.
(aeb/kri)












































Komentar Terbanyak
Potret Keluarga Cendana Syukuran Gelar Pahlawan Nasional, Dihadiri Menag
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf