Kehilangan orang tersayang tentu meninggalkan duka yang mendalam. Dalam Islam, doa adalah salah satu bentuk kasih sayang yang terus mengalir meski seseorang telah tiada.
Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثِ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ » يُنتفع به، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR Muslim, no. 1631)
Baca juga: 7 Tanda Orang Akan Meninggal Menurut Islam |
Mendoakan mayit menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, baik salat jenazah, setelah pemakaman, maupun dalam doa pribadi seorang muslim.
Lalu, apakah doa untuk orang meninggal benar-benar sampai kepada mayit? Bagaimana penjelasan ulama dalam hal ini? Simak penjelasan lengkapnya.
Mengirim Doa untuk Orang Meninggal Menurut Ulama
Mengutip buku Tadzkirotul Maut karya Dr. Suhardi, para ulama sepakat doa dari muslim untuk mayit akan memberi manfaat. Para ulama dari berbagai mazhab telah memberikan pendapatnya masing-masing terkait doa untuk mayit dalam salat jenazah.
Pertama, menurut ulama Hanafiyyah, doa adalah inti salat jenazah. Tanpa doa, salat jenazah tidak sempurna. Al-Sarakhsi dalam al-Mabsut menekankan bahwa doa untuk mayit adalah sunnah muakkad dan menjadi sebab utama rahmat Allah SWT turun kepada si mayit.
Kedua, ulama Malikiyyah menjelaskan bahwa doa untuk mayit adalah bagian dari fardhu kifayah. Selanjutnya, menurut al-Nawawi, doa adalah rukun salat jenazah. Doa di luar salat jenazah juga sangat dianjurkan, bahkan disunnahkan setiap kali mengingat orang yang wafat.
Terakhir, menurut Ibn Qudamah, doa untuk mayit wajib ada dalam salat jenazah dan dianjurkan di atas kuburnya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
Artinya: "Mintakanlah ampunan bagi saudara kalian dan mohonkanlah agar ia diteguhkan, karena sekarang ia sedang ditanya (oleh malaikat)." (HR Abu Dawud no. 3221)
Para ulama Ahl al-Sunnah wal-Jama'ah bersepakat bahwa doa untuk mayit adalah ibadah yang sah, berpahala, dan bermanfaat bagi si mayit. Tidak ada perbedaan dalam hukum asalnya, meskipun terdapat perbedaan teknis mengenai waktu, redaksi, dan tata cara.
Dari seluruh pandangan mazhab, jelas bahwa doa untuk mayit bukan hanya tradisi, melainkan bagian dari syariat yang kokoh.
Dalil Keutamaan Mengirim Doa Untuk Orang Meninggal
Dalam Islam, mendoakan orang yang sudah meninggal bukan hanya bentuk kasih sayang, tetapi juga amalan mulia yang sangat dianjurkan.
Masih mengutip buku yang sama, Allah SWT memuji hamba-Nya yang beriman, mereka tidak hanya berbuat baik pada sesama yang masih hidup, tetapi juga kepada saudara-saudara mereka yang telah mendahului.
Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Hasyr ayat 10, Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌࣖ
Artinya: "Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, kaum muslim satu dengan lainnya punya hubungan persaudaraan. Mereka saling mendoakan agar mendapat ampunan Allah SWT.
Selain itu, dalam Shahih Bukhari dan Muslim terdapat hadits yang menyebut ada beberapa perbuatan lain yang jika pahalanya dihadiahkan kepada mayit, pahala itu bisa sampai. Berikut beberapa di antaranya.
Hadits Pahala Sedekah untuk Mayit
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ أَنَا بَنِي سَاعِدَة تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَالِبٌ عَنْهَا فَأَتَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أُمِّي نُوفِّيَتْ وَأَنَا غَالِبٌ عَنْهَا فَهَلْ يَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقُتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ نعم قال فَإِنِّي أُشْهدُكَ أَن خَائِطِي المحراف صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
Artinya: "Dari Abdullah bin Abbas RA bahwa Sa'ad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada di tempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW untuk bertanya: "Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?" Rasul SAW menjawab: "Ya". Sa'ad berkata: "Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya."
Hadits Pahala Ibadah Puasa untuk Mayit
عنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ
Artinya: "Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban puasa maka keluarganya berpuasa untuknya'."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Kisah Jemaah Umrah Mandiri Tanpa Agen Travel: Lebih Fleksibel, Hemat