Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan menyelenggarakan Santri Film Festival (SANFFEST) 2025, sebuah ajang sinema pesantren berskala nasional yang mengusung tema "Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya."
Dilansir dari laman Kemenag, Jumat (31/10/2025) festival ini dirancang sebagai wadah bagi para santri dari seluruh Indonesia untuk menyalurkan kreativitas, mengeksplorasi nilai-nilai pesantren, serta menghadirkan perspektif keislaman dan kebangsaan melalui karya film pendek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kegiatan ini, SANFFEST 2025 menegaskan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga ruang kebudayaan yang dinamis dan produktif.
Festival Director SANFFEST 2025, Fadhli Sapawie, menjelaskan bahwa gerakan sinema santri merupakan bagian dari kebangkitan kebudayaan Islam yang berbasis kearifan lokal.
"Gerakan sinema santri ini adalah bagian dari kebangkitan kebudayaan berbasis nilai Islam dan kearifan lokal. Kami ingin memastikan pesantren turut menjadi pelaku aktif dalam ekosistem perfilman nasional," ujar Fadhli Sapawie.
Kolaborasi lintas kementerian ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah untuk memperkuat sinergi antara pendidikan keagamaan dan pengembangan kebudayaan nasional.
Dalam hal ini, Kementerian Agama melalui Direktorat Pesantren berperan aktif dalam membangun jejaring pesantren di seluruh Indonesia, sekaligus mendorong lahirnya sineas muda dari kalangan santri.
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menyampaikan bahwa Santri Film Festival menjadi bukti bahwa dunia pesantren semakin terbuka terhadap sektor kreatif tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual dan tradisi khasnya.
"Film adalah medium dakwah kultural yang sangat efektif di era digital. Melalui SANFFEST, para santri belajar mengemas nilai-nilai Islam, kearifan lokal, dan pesan kemanusiaan universal dalam bahasa visual yang dapat diterima oleh masyarakat luas," ujar Basnang.
Menurutnya, film dapat menjadi sarana dakwah yang kontekstual, relevan dengan zaman, dan sekaligus memperkenalkan kekayaan nilai Islam dalam format yang mudah dicerna masyarakat umum.
Penyelenggaraan SANFFEST 2025 akan diawali dengan Ta'aruf Film, yang menghadirkan sejumlah tokoh nasional di bidang sastra, perfilman, dan dakwah, di antaranya Habiburrahman El Shirazy, Deddy Mizwar, Asma Nadia, dan Ustadz Erick Yusuf.
Para tokoh ini akan memberikan pembekalan seputar nilai-nilai syariat dalam seni perfilman serta praktik produksi film yang berpijak pada nilai moral dan kearifan lokal.
Selain itu, festival ini juga menyediakan workshop daring nasional bagi santri dari seluruh Indonesia, yang berlangsung mulai 25 Oktober hingga 9 November 2025.
Materi pelatihan mencakup penulisan skenario, penyutradaraan, sinematografi, penyuntingan gambar, dan tata suara.
Film hasil produksi para peserta nantinya akan dikurasi oleh tim profesional, yang terdiri dari sineas, akademisi pesantren, dan praktisi budaya.
Informasi Pendaftaran dan Jadwal Penting
Pendaftaran karya film untuk Santri Film Festival 2025 dibuka mulai 10 November hingga 29 November 2025. Proses pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi https://sanffest.com.
"Pendaftaran Film dimulai pada 10 November 2025 sampai 29 November 2025 melalui https://sanffest.com," terang Basnang Said.
Setelah proses seleksi dan penjurian, puncak acara Awarding Night SANFFEST 2025 akan digelar pada 14 Desember 2025.
"Puncak Awarding Night SANFFEST 2025 digelar pada 14 Desember 2025, sebagai malam penghargaan bagi karya-karya terbaik sekaligus ajang jejaring nasional bagi komunitas perfilman santri," sambungnya.
Basnang Said berharap kegiatan yang digelar bersama Kemenag dan Kemenbud ini dapat melahirkan generasi kreatif dari kalangan santri yang berperan aktif dalam industri perfilman Indonesia.
Ia menekankan bahwa SANFFEST tidak hanya sekedar kompetisi, tetapi juga upaya membangun ekosistem kreatif pesantren yang berkelanjutan, serta menjadikan santri sebagai aktor penting dalam percakapan kebudayaan nasional dan global.
(dvs/lus)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
  
                 
                 
                 
                 
				 
				 
                 
				 
                 
                
Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB