Buka Kongres PMMBN, Wamenag Ajak Mahasiswa Jadi Penjaga Persatuan Bangsa

Buka Kongres PMMBN, Wamenag Ajak Mahasiswa Jadi Penjaga Persatuan Bangsa

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 27 Okt 2025 11:00 WIB
Kongres PMMBN
Pembukaan Kongres PMMBN Foto: Kemenag
Jakarta -

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo R. Muhammad Syafi'i mengajak mahasiswa untuk menjadi penjaga moderasi dan persatuan bangsa. Ajakan ini disampaikan saat membuka Kongres Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) di Jakarta, Minggu (26/10/2025).

Mengusung tema "Mahasiswa Moderat, Negara Berdaulat, Indonesia Kuat", acara tersebut dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari Pimpinan Pusat, 22 Pimpinan Wilayah, dan 225 Pimpinan Komisariat PMMBN se-Indonesia. Hadir pula Staf Khusus Menag Nona Gayatri Nasution, serta Tenaga Ahli Wamenag Junisab Akbar dan Jaka Setiawan.

Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), Senin (27/10/2025) dalam sambutannya, Wamenag mengajak mahasiswa untuk bersyukur atas kesempatan menjadi insan terdidik, sekaligus memanfaatkan ilmu dan nilai agama demi kemajuan bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadilah generasi muda yang unggul dalam agama, sains, dan teknologi. Pahami empat konsensus bangsa - Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika - sebagai fondasi menjaga persatuan," pesan Wamenag.

ADVERTISEMENT

PMMBN Tumbuh Jadi Gerakan Nasional

Dalam kesempatan ini, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) M. Munir menjelaskan, PMMBN berawal dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Surabaya yang diikuti 16 perguruan tinggi umum. Kini, gerakan tersebut telah berkembang menjadi organisasi nasional dengan jaringan di 22 wilayah dan 225 komisariat di seluruh Indonesia.

"Mahasiswa PMMBN adalah calon pemimpin masa depan yang membawa semangat kebangsaan dan nilai Islam rahmatan lil alamin," ungkap Munir.

Munir menekankan pentingnya mahasiswa aktif berorganisasi sebagai bagian dari pembentukan karakter, jejaring, dan kepemimpinan.

"Anda boleh cerdas secara akademik, tapi wajib aktif berorganisasi. Di situlah tempat menumbuhkan relasi dan kepemimpinan," tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh kader PMMBN mengembangkan organisasi secara demokratis, sehat, dan berorientasi pada kemaslahatan umat dan bangsa.

"PMMBN baru berumur dua tahun, tapi sudah menunjukkan kemajuan luar biasa. Mari bangun PMMBN untuk agama, nusa, dan bangsa," ucap Munir.

Pesan dari Ketua Umum PMMBN

Ketua Umum PMMBN Derida Achmad Bil Haq S.Psi menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Agama dalam penguatan kapasitas mahasiswa empat tahun terakhir. Ia menegaskan pentingnya mahasiswa memiliki keberanian, keteguhan, dan kepekaan dalam membaca situasi zaman.

"Jangan menyerah di medan perjuangan, meskipun tantangan datang bertubi-tubi. Jika ingin mencintai langit, terimalah gemuruh dan petirnya; jika ingin mencintai negeri, terimalah lelah dan letihnya," tegas Derida yang disambut tepuk tangan peserta Kongres.

Kegiatan kongres yang berlangsung hingga 28 Oktober 2025 ini diisi dengan diskusi panel, pemilihan ketua organisasi, serta pengukuhan pengurus baru PMMBN. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memperkuat kapasitas intelektual dan spiritual serta meneguhkan komitmen sebagai duta moderasi beragama dan penjaga keutuhan NKRI.

Pada kesempatan yang sama, Wamenag Romo Muhammad Syafi'i juga menyampaikan pesan khusus kepada mahasiswa agar senantiasa berpikir jernih dan tidak mudah terprovokasi.

"Oleh karena itu, saya ingatkan kepada adik-adik mahasiswa jangan mudah terprovokasi. Mari berpikir dengan cara yang damai, inklusif, dan penuh tanggung jawab kebangsaan," tambahnya.

Kongres PMMBN yang berlangsung di Jakarta ini mengusung tema "Mahasiswa Moderat, Negara Berdaulat, Indonesia Kuat" dan dihadiri sekitar 350 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Menurut Wamenag, mahasiswa moderat harus mampu berpikir terbuka, membangun dialog antaragama, dan bekerja sama untuk kepentingan kemanusiaan. Moderasi beragama, lanjutnya, merupakan salah satu cara menumbuhkan semangat bela negara, mempertahankan ideologi Pancasila, serta memperkuat nilai persatuan dan ketahanan moral bangsa.

Sebagai bentuk nyata komitmen Kementerian Agama, Wamenag menyampaikan bahwa pemerintah tengah memperkuat Gerakan Penguatan Moderasi Beragama Nasional 2025-2029, dengan menjadikan perguruan tinggi umum sebagai salah satu fokus strategis.

Romo berharap PMMBN dapat menjadi pusat inovasi pembentukan karakter bangsa di lingkungan kampus.

"Dari sinilah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang mencintai persatuan di atas perbedaan, mampu menjembatani dialog antaragama, serta bekerja sama untuk kemaslahatan bersama," tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa moderasi beragama bukan berarti melemahkan keyakinan terhadap agama yang dianut.

"Ketika masing-masing bangsa ini meyakini dan mengamalkan agama dengan benar, maka kita akan bisa hidup harmonis di tengah perbedaan. Karena, semua agama ini tidak ada yang mengajarkan perpecahan," jelasnya.

Wamenag menambahkan, setiap agama adalah benar bagi pemeluknya masing-masing. Namun, sikap moderat berarti menghormati dan tidak mengganggu pemeluk agama lain, tanpa harus menganggap semua ajaran agama sama.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads