Apakah Jumat Waktu Terbaik untuk Ziarah Kubur? Ini Penjelasan Ulama

Apakah Jumat Waktu Terbaik untuk Ziarah Kubur? Ini Penjelasan Ulama

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 24 Okt 2025 17:45 WIB
ziarah kubur tpu keputih
Ilustarsi ziarah kubur (Foto: Praditya Fauzi)
Jakarta -

Ziarah kubur artinya mengunjungi makam kerabat, keluarga atau teman. Dalam Islam, ziarah kubur diperbolehkan karena bisa mengingatkan manusia kepada kematian dan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

"Dulu aku melarangmu melakukan ziarah kubur. Sekarang, lakukanlah ziarah kubur, karena akan mengingatkan kalian terhadap akhirat." (HR Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Risalah Shaum oleh Wawan Shofwan, sebelumnya ziarah kubur dilarang ketika masa awal Islam. Sebab, dahulu ziarah kubur identik dengan syirik.

Lantas, benarkah Jumat menjadi waktu terbaik seseorang untuk pergi ziarah kubur?

ADVERTISEMENT

Cerita tentang Keutamaan Ziarah Kubur Hari Jumat

Imam Al Ghazali dalam kitab Sakaratul Maut wa Syiddatuh yang diterjemahkan Aep Saepulloh Darusmanwiatu mengisahkan sebuah cerita ziarah kubur pada Jumat yang mengandung keutamaan.

Ada seorang lelaki dari keluarga Ashim Al Juhdary yang pernah bermimpi bertemu dengan Ashim dua tahun setelah kematiannya. Kemudian, ia bertanya pada Ashim untuk memastikan karena Ashim yang dikenalnya sudah meninggal dunia, "Bukankah kau telah meninggal dunia?"

"Ya, aku telah meninggal dunia," kata Ashim.

Lelaki itu pun bertanya lagi pada Ashim, "Di mana tempatmu sekarang?"

Ashim menjawab, "Demi Allah. Aku bersama sekelompok kawan berada di salah satu taman surga. Kami berkumpul setiap malam Jumat dan paginya lalu bersama-sama menemui Abu Bakar bin Abdullah al Muzani. Dari sanalah kami mengetahui kabar kalian."

Lelaki tu bertanya lagi, "Apakah kalian saling bertemu dengan tubuh kalian atau hanya roh kalian saja?"

"Ya, jasad-jasad itu telah musnah. Kami hanya saling bertemu roh-roh kami (tanpa jasad)."

Lelaki tersebut kembali bertanya, "Apakah kalian mengetahui apabila kami menziarahi kalian?"

Dijawabnya, "Ya, kamu mengetahuinya setiap Jumat sore dan seluruh Jumat (pagi, siang, sore, atau malam) dan setiap Sabtu sampai matahari terbit."

Saat ditanya, "Mengapa hanya Jumat dan Sabtu, tidak di semua hari lainnya?"

Ashim menjawab, "Hal itu karena keutamaan dan kemuliaan Jumat."

Tradisi Ziarah Kubur pada Kamis dan Jumat di Indonesia

Diterangkan dalam buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita: Tuntunan yang Benar Berziarah untuk Kaum Wanita oleh Mutmainah Afra Rabbani disebutkan bahwa tradisi yang berkembang di Indonesia terkait ziarah kubur yaitu dilakukan pada Kamis setelah Ashar dan Jumat.

Waktu tersebut erat dengan bertambatnya roh pada kubur. Keterangan dijelaskan dalam At Tajrid li Naf'il 'Abid ala Syarhil Manhaj susunan Sulaiman bin Umar Muhammad Al Bujairimi seperti dinukil dari NU Online.

"Informasi, roh mayit itu memiliki tambatan pada kuburnya. Ia takkan pernah berpisah selamanya. Tetapi, roh itu lebih erat bertambat pada kubur sejak turun waktu Ashar di hari Kamis hingga fajar menyingsing di hari Sabtu. Karenanya, banyak orang melazimkan ziarah kubur pada hari Jumat dan waktu Ashar di hari Kamis." tulisnya.

Selain itu, terdapat pula hadits yang menyebut ziarah kubur ketika Jumat. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa pun yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau salah satunya tiap hari Jumat, maka diampuni dosa-dosa (kecil) nya dan dia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya." (HR At-Thabrani)

Menurut penelusuran tim detikHikmah, hadits tersebut derajatnya maudhu. Al-Albani memasukkannya dalam as-Silsilah adh-Dhaifah karena dalam sanadnya dinilai ada empat perawi yang bermasalah.

Wallahu a'lam.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads