Surat Yasin adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang paling sering dibaca oleh umat Islam. Bacaan ini kerap terdengar dalam berbagai majelis, baik ketika ada acara doa bersama, tahlilan, maupun ketika menjenguk orang yang sedang sakit atau menghadapi sakaratul maut.
Tradisi membaca surat Yasin telah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Muslim, terutama di Indonesia. Namun, mengapa surat ini disebut sebagai jantung Al-Qur'an? Simak pembahasannya berikut ini.
Asal Sebutan "Jantung Al-Qur'an"
Dalam buku Taushiah Populer Tradisi Televisi Seputar Ibadah Amaliyah dan Akhlak karya Didik Yulianto Al Paresi, disebutkan sabda Rasulullah SAW:
"Surat Yasin adalah jantung Al-Qur'an. Siapa saja yang membacanya semata-mata karena Allah dan berharap kebahagiaan akhirat maka ia akan diampuni. Maka bacakanlah Yasin di samping saudaramu yang sedang sekarat."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadis dari Ma'qal bin Yasar ini menunjukkan bahwa surat Yasin memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW juga menganjurkan agar surat ini dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi ajalnya.
Penjelasan tentang "Jantung Al-Qur'an"
Dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur'an karya Imam Jalaluddin al-Suyuthi juga memuat sabda Rasulullah SAW:
"Surat Yasin adalah jantung al-Qur'an, Fatihatul Kitab (al-Fatihah) adalah surat al-Qur'an yang paling utama, Ayat Kursi adalah tuannya ayat-ayat al-Qur'an, Surat al-Ikhlas adalah sepadan dengan sepertiga al-Qur'an."
Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa hadis-hadis tentang keutamaan Al-Qur'an dan keistimewaan pada sebagian surat dan ayat sangat banyak jumlahnya. Masing-masing memiliki nilai tersendiri, dan Yasin menempati posisi penting di antaranya.
Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa keimanan seseorang menjadi sempurna melalui pengakuan terhadap Hari Akhir, dan hal tersebut dijabarkan dengan jelas dalam surat Yasin.
Karena pembahasan tentang Hari Akhir adalah inti dari keimanan dan menyentuh sisi terdalam hati manusia, maka surat ini disebut qalb al-Qur'an atau jantung Al-Qur'an. Pendapat ini dinilai baik (hasan) oleh Imam Fakhruddin.
An-Nusfi menambahkan bahwa surat Yasin menjelaskan tiga landasan utama ajaran Islam, yaitu keesaan Allah (tauhid), kenabian (risalah), dan Hari Akhir (akhirat).
Ketiganya berhubungan langsung dengan hati manusia. Sementara amalan yang berkaitan dengan lisan dan anggota tubuh dijelaskan dalam surat-surat lain. Karena isi surat Yasin lebih banyak berbicara tentang keimanan dan urusan hati, maka ia disebut sebagai jantung Al-Qur'an.
Inilah sebabnya para ulama menganjurkan pembacaan surat Yasin di hadapan orang yang sedang sekarat. Saat itu, lidah dan anggota tubuh mulai lemah, tetapi hati sedang bersiap menghadap Allah SWT. Bacaan surat Yasin yang menegaskan tauhid dan harapan akan kehidupan akhirat dapat menenangkan jiwa di saat-saat terakhir.
Keutamaan Mengamalkan Surat Yasin
Selain memiliki makna yang dalam, surat Yasin juga diyakini membawa banyak keutamaan bagi yang membacanya. Dalam buku Surat Yasin dan Tahlil susunan Muhammad Abdul Karim, disebutkan beberapa keutamaannya sebagai berikut:
- Mendapat ampunan dari Allah SWT bagi yang membacanya di malam hari.
- Meninggal dalam keadaan syahid.
- Dikabulkan hajatnya sesuai niat yang tulus.
- Diberi rasa aman dan kesembuhan bagi yang sedang sakit.
- Diberi kemudahan dalam berbagai urusan hidup.
- Dosanya diampuni oleh Allah SWT.
- Diringankan sakaratul mautnya.
(inf/erd)












































Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Dukung Ponpes Al Khoziny Dibantu APBN, Cak Imin: Ada 1.900 Santri di Sana
Wali Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Al Khoziny Akan Diumrahkan