Ternyata Ini Makna Min Haitsu Laa Yahtasib dalam Ayat 1000 Dinar

Ilustrasi Muslimah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Amorn Suriyan

Daftar Isi

Bacaan Min Haitsu Laa Yahtasib dalam Ayat 1000 Dinar
Kisah di Balik Ayat 1000 Dinar
Keutamaan Membaca Ayat 1000 Dinar

Jakarta -

Ayat seribu dinar dikenal luas sebagai salah satu bacaan Al-Qur'an yang dipercaya membawa banyak manfaat, khususnya dalam hal rezeki. Ayat ini terdapat pada Surah At-Talaq ayat 2 dan 3.

Salah satu bagian penting ayat ini adalah kalimat min haitsu laa yahtasib, yang berarti "dari arah yang tidak disangka-sangka" atau "dari arah yang tidak terduga".

Untuk memahami makna "min haitsu laa yahtasib" dalam ayat seribu dinar, simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Min Haitsu Laa Yahtasib dalam Ayat 1000 Dinar

Untuk memahami makna kalimat ini, mari simak terlebih dahulu isi ayat yang disebut sebagai ayat seribu dinar.

Dalam buku Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki: Amalan-Amalan Dahsyat Sumber Kekayaan dan Kemakmuran karya Taufiq Fr, dijelaskan bahwa ayat seribu dinar mencakup bagian akhir dari ayat 2 dan seluruh ayat 3 Surah At-Talaq. Disebut dengan nama tersebut karena dipercaya memiliki khasiat yang memudahkan seseorang dalam urusan rezeki.

Bacaan lengkap ayat seribu dinar sebagai berikut:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Arab latin: Wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā

Artinya: "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu."

Dalam Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, secara umum dua ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang bertakwa akan Allah beri jalan keluar dari setiap masalah, sedangkan orang yang tawakal akan dicukupkan kebutuhannya dari arah yang tidak disangka. Pemahaman ini membuat seorang mukmin tidak mudah goyah, tetap bersabar, dan yakin bahwa pertolongan Allah selalu hadir tepat pada waktunya.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa pesan utamanya adalah kepercayaan penuh kepada Allah. Makna min haitsu laa yahtasib menunjukkan bahwa rezeki bisa datang melalui jalan yang sama sekali tidak terbayangkan.

Kisah di Balik Ayat 1000 Dinar

Ada pula sebuah kisah yang sering dikaitkan dengan asal-usul penyebutan ayat seribu dinar. Dalam buku Shalat Dhuha untuk Wanita: Disertai Do'a-do'a Pemanggil Rezeki karya Zakiyah Ahmad, diceritakan seorang pedagang yang bermimpi bertemu Nabi Khidir AS. Dalam mimpi itu, Nabi Khidir meminta pedagang tersebut menyedekahkan 1000 dinar emas untuk fakir miskin.

Pedagang itu melaksanakan pesan tersebut. Tidak lama berselang, ia kembali bermimpi dan mendapat nasihat untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk ayat yang kemudian dikenal sebagai ayat seribu dinar. Pedagang itu pun mengamalkannya secara konsisten.

Pada suatu perjalanan laut, kapal yang ia tumpangi hancur. Namun dengan izin Allah, ia menjadi satu-satunya penumpang yang selamat bersama harta bendanya. Bahkan kemudian ia diangkat menjadi raja di negeri tempat ia terdampar. Dari sinilah muncul keyakinan bahwa ayat seribu dinar membawa keberkahan dan keselamatan.