Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Senin (22/9/2025), menjadi saksi momen bersejarah ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pengakuan negaranya terhadap Palestina. Pernyataan itu langsung memicu tepuk tangan panjang dari para delegasi. Presiden RI Prabowo Subianto bahkan memberikan standing ovation, yang kemudian diikuti oleh seluruh delegasi Indonesia.
Dilansir dari detikNews, Prabowo berdiri dari kursinya sambil menepuk tangan setelah Macron menyampaikan pengakuan resmi Prancis terhadap Palestina. Aksi standing ovation tersebut diikuti oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
Apresiasi serupa juga ditunjukkan hampir seluruh peserta KTT, termasuk Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour, yang menyambut hangat pengumuman itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macron Tegaskan Prancis Mengakui Palestina
Macron yang menjadi co-chair bersama Arab Saudi dalam KTT Palestina menegaskan komitmen negaranya untuk mendorong perdamaian melalui solusi dua negara.
"Hari ini saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina. Ini adalah komitmen bersejarah negara saya untuk mendukung perdamaian antara rakyat Israel dan Palestina," kata Macron.
Ia juga menyebut bahwa Belgia, Luksemburg, Malta, Andorra, dan San Marino akan mengikuti langkah serupa, setelah sebelumnya Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal mengumumkan pengakuan.
Macron menambahkan bahwa perang di Gaza tidak dapat dibenarkan, dan Prancis siap terlibat dalam misi stabilisasi dengan syarat adanya gencatan senjata serta pembebasan sandera.
Prabowo Ikut Serukan Pengakuan Palestina di PBB
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan pidatonya. Ia menegaskan bahwa dunia tidak boleh menunda pengakuan terhadap Palestina demi mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.
"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza," ujar Prabowo dalam bahasa Inggris di hadapan forum internasional.
Ia menekankan bahwa menghentikan perang harus menjadi prioritas utama dan dunia harus bersatu melawan kebencian serta kecurigaan.
"Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," ungkapnya.
Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian, termasuk dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
"Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," tambahnya.
Standing ovation yang diberikan Prabowo dan delegasi Indonesia di forum PBB menegaskan sikap konsisten Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Momen itu sekaligus memperlihatkan solidaritas global yang semakin kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan penuh sebagai negara berdaulat.
(inf/lus)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Dari Wakaf hingga Charity Gereja, LPDU Akan Kelola Semua Dana Keagamaan