Puluhan pemukim ilegal Israel menerobos kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Mereka menggelar doa bersama untuk aktivis sayap kanan Amerika, Charlie Kirk, yang tewas ditembak.
Dilansir kantor berita Anadolu, peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/9/2025) kemarin. Dalam laporan merujuk situs berbahasa Ibrani Srugim, ritual doa bersama dipimpin langsung Rabbi sayap kanan yang juga mantan anggota Knesset, Yehuda Glick.
Para pemukim ilegal memasuki kompleks masjid secara berkelompok, melakukan ritual, bernyanyi, dan menari di halaman masjid saat persiapan Tahun Baru Yahudi yang makin dekat, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA. Selama periode liburan, para pemukim sayap kanan membawa lebih banyak pemukim ilegal ke lokasi titik api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa untuk Charlie Kirk di kompleks Masjid Al-Aqsa sebelumnya juga digelar pada Rabu (17/9/2025). Menurut Middle East Eye, acara ini diselenggarakan oleh organisasi pemukim Israel, Beyadenu, dipimpin Yehuda Glick, dan diikuti puluhan jemaah Yahudi dan Kristen.
Glick mengatakan Charlie Kirk telah "menghubungkan banyak hati dengan iman, tanpa rasa takut dan keraguan."
Diketahui, Charlie Kirk ditembak mati pada Rabu, 10 September 2025, saat berbicara di sebuah kampus di Utah. Laporan Reuters, pihak berwenang kemudian menangkap Tyler Robinson (22) pada Kamis. Jaksa kemudian mendakwa Robinson atas pembunuhan loyalis Trump itu.
Kunjungan dan doa pemukim Israel di kompleks Al-Aqsa semakin memicu ketegangan di situs suci tersebut--yang oleh Yahudi disebut Temple Mount atau Bukit Bait Suci. Aturan yang berlaku hanya mengizinkan umat Islam beribadah di Al-Aqsa.
KTT Darurat Arab-Islam di Doha, Qatar pada Senin (15/9/2025) kembali menegaskan Masjid Al-Aqsa adalah tempat ibadah eksklusif bagi umat Islam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike
Profil 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka