Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyoroti dugaan peningkatan kasus Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) yang signifikan di wilayahnya. Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siroj, mengungkapkan temuan awal yang menunjukkan lonjakan kasus hingga ribuan persen dalam kurun waktu satu tahun.
"Salah satu program prioritas MUI itu ingin menelusuri fenomena yang terjadi di Lagoon dan Center Point terkait dengan LGBT dan obat-obat terlarang," ujar Saifuddin saat dihubungi detikcom, Jumat (19/9/2025).
Menurut Saifuddin, pihaknya telah menugaskan Komisi Litbang untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data. Data sementara yang berhasil dihimpun dari beberapa instansi menunjukkan peningkatan drastis dari tahun ke tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan hasil pendalaman dari beberapa instansi, datanya sedang di-progress sekarang. Angkanya dari 544 tahun kemarin 2023, ternyata sekarang menurut data laporan dari lembaga-lembaga yang masih dalam konfirmasi pendalaman itu sampai 5.600 lebih kasus di 2024," ungkap Saifuddin.
Ia menambahkan, jika data ini tervalidasi, maka peningkatannya sangat luar biasa. "Berarti dalam setahun ini luar biasa perkembangannya, 1.000 persen dong, 100 persen lebih," katanya.
Masih Tahap Validasi dan Rencana Solusi
Meskipun demikian, Saifuddin menekankan bahwa data tersebut masih bersifat sementara dan belum final. Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti layanan kesehatan, rumah sakit, dan yayasan-yayasan yang menangani isu LGBT dan narkoba, untuk memvalidasi data tersebut.
Jika data tersebut valid, maka kota Bekasi masuk ke dalam zona merah. Artinya rawan LGBT.
"Kita belum men-judge itu, tapi agak mengarah ke sana, kalau data itu tervalidasi jumlahnya 5.000," jelas Saifuddin.
Ia meminta agar publik menunggu hasil resmi yang akan disampaikan dalam konferensi pers.
"Nanti kita ada hasil konferensi pers setelah ada konfirmasi yang tervalidasi. Maka sekarang masih dalam rangka progres pendalaman dulu, data-data itu harus tervalidasi, itu masih data sementara, nanti fix-nya nanti kita adakan press release dari MUI," lanjutnya.
Saifuddin juga menyebut, selain isu LGBT, data sementara menunjukkan kasus pengguna narkoba juga mengalami peningkatan di kota Bekasi. Ini menjadi perhatian serius untuk MUI Bekasi.
"Untuk output-nya apa, kemudian solusinya apa nanti kita sekaligus nanti ada laporan dari komisi litbang secara komprehensif," kata Saifuddin.
MUI berencana untuk merumuskan solusi yang komprehensif, mulai dari langkah preventif, proses diagnosis, hingga penanganan pasca-kasus.
"Kita perlu data dulu yang valid, kalau sekarang masih progres pendalaman kan, baru angka-angka muncul itu kan belum tervalidasi," tutup Saifuddin.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel