Suami Istri Bertengkar Lebih dari 3 Hari, Ini Pandangan Islam

Suami Istri Bertengkar Lebih dari 3 Hari, Ini Pandangan Islam

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Senin, 15 Sep 2025 10:15 WIB
Ilustrasi bertengkar
Ilustrasi suami istri bertengkar. Foto: Getty Images/bymuratdeniz
Jakarta -

Islam melarang muslim untuk marah, memutus hubungan, saling membenci, hingga tidak bertegur sapa dengan saudara sesama muslimnya selama lebih dari tiga hari.

Apalagi dengan suami istri. Sudah pasti harus menjaga keharmonisan keluarga agar menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah.

Larangan bertengkar lebih dari tiga hari bersumber dari sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits tersebut dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud. Rasulullah SAW bersabda, ganjaran bagi pelakunya adalah neraka bagi mereka yang berseteru.

لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَن يَهْحُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَات دَخَلَ النَّار

ADVERTISEMENT

Artinya: "Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa pada saudaranya lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia maka ia akan masuk ke dalam neraka." (HR Abu Dawud)

Dikutip dari Ihya' Ulumuddin 5 oleh Imam al-Ghazali, dalam riwayat lainnya disebutkan hal serupa. Abu Ayyu Al Anshari RA mengutip sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa siapapun yang terbaik di antara mereka adalah orang yang menyapa lebih dahulu.

"Seorang muslim dilarang untuk tidak bertegur sapa dengan saudara muslim lainnya melebihi tiga malam. Dulu keduanya saling tegur dan sapa, lalu yang satu berpaling (tidak tegur sapa) dari saudaranya, begitu juga yang lain, tidak pula menyapanya. Adapun yang terbaik di antaranya keduanya adalah yang lebih dulu memberi salam." (HR Muttafaq 'alaihi)

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW menegaskan ancaman Allah SWT pada muslim yang tidak saling bertegur sapa dengan muslim lainnya dengan menangguhkan ampunan dosa mereka yang tengah berseteru tersebut. Hal itu dilakukan setiap hari Senin dan Kamis saat amal diperlihatkan dan diperhitungkan.

Keterangan tersebut bersumber dari hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ فِي كُلِّ يَوْمٍ خَمِيْسٍ وَ اثْنَيْنِ فَيَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ لِكُلِّ امْرِئٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا امْرَأَ كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ ارْكُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا ارْكُوْا هَذَيْنِ حَتَّى

يَصْطَلِحَا

Artinya: "Pada setiap hari senin dan Kamis seluruh amal perbuatan diperlihatkan dan diperhitungkan. Maka, Allah mengampuni bagi setiap orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali seorang yang saat itu sedang ada perseteruan antara ia dengan saudaranya. Kemudian Allah berfirman, 'Tinggalkan kedua orang ini sampai keduanya saling berbaikan.'" (HR Muslim)

Menanggapi hal tersebut, Dalam sebuah kajian yang diunggah di channel YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu (13/9/2025), Buya Yahya mengatakan, jika suami istri sedang bertengkar sebaiknya harus segera diselesaikan.

"Segera selesaikan karena jika berantem ngapa-ngapain ngga enak. Jika berantem akan membuat hari kesal maka sebaiknya segera bedamai," kaya Buya Yahya memberikan saran.

"Biasanya perlu pendamai. Tapi pertama, untuk berdamai itu mulainya dari diri kita. Minta maaf. Sebetulnya amarah itu mudah diredam asalkan jangan ditumpangi amarah. ,"ujar Buya Yahya.

detikHikmah telah mendapatkan izin untuk mengutip isi ceramah tersebut.

Wallahu a'lam.




(lus/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads