Sebanyak 15 orang, termasuk empat jurnalis, tewas akibat serangan Israel yang menghantam Rumah Sakit al-Nasser di Gaza selatan. Informasi ini disampaikan oleh pejabat kesehatan Palestina.
Dilansir Gulf News dari AFP, Senin (25/8/2025), korban jurnalis tewas tersebut antara lain Hussam al-Masri, juru kamera kontraktor untuk Reuters; Mariam Abu Dagga, jurnalis lepas Associated Press; Mohammed Salam dari Al Jazeera; serta Moaz Abu Taha yang bekerja untuk NBC. Seorang jurnalis Reuters lainnya, Hatem Khaled, dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah rekaman dari al-Ghad TV memperlihatkan momen mengerikan ketika petugas pertahanan sipil dan para jurnalis tertembak saat berusaha mengevakuasi jenazah al-Masri. Dalam video tersebut terlihat mereka sempat mengangkat tangan sebagai perlindungan, namun tetap menjadi sasaran tembakan.
Menurut catatan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), setidaknya 192 jurnalis Palestina telah tewas sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023. Jumlah ini melampaui total kematian jurnalis secara global dalam tiga tahun terakhir. Pada Agustus lalu, CPJ menegaskan bahwa pembunuhan jurnalis di Gaza merupakan "tindakan yang disengaja dan sistematis untuk membungkam pemberitaan terkait aksi Israel."
Hingga kini, pemerintah maupun militer Israel belum memberikan tanggapan resmi atas insiden tersebut.
Mariam Abu Dagga (33), diketahui telah menjadi kontributor lepas AP sejak awal konflik Gaza. Ia banyak menyoroti perjuangan para tenaga medis di Rumah Sakit Nasser yang merawat anak-anak sehat namun kini menderita kelaparan. Al Jazeera pun mengonfirmasi bahwa Mohammed Salam termasuk di antara korban tewas, sementara Reuters melaporkan kehilangan al-Masri serta luka yang dialami fotografernya, Hatem Khaled.
Tak hanya para jurnalis, seorang pekerja penyelamat juga dilaporkan meninggal dalam serangan tersebut. Menurut saksi mata, ia menjadi sasaran dua kali berturut-turut, membuat banyak orang yang awalnya menolong justru menjadi korban.
Menurut data Palestinian Journalist Syndicate, lebih dari 240 jurnalis Palestina telah tewas akibat serangan Israel sejak perang dimulai Oktober lalu.
Angka ini menjadikan konflik Gaza sebagai salah satu periode paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.
(lus/kri)
Komentar Terbanyak
Bisakah Tes DNA untuk Menentukan Nasab? Ini Kata Buya Yahya
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pihak Eks Menag Yaqut Minta KPK Fokus pada Kerugian
Kelaparan di Gaza Kian Memburuk, Korban Anak Meningkat