Genosida di Gaza masih berlanjut. Otoritas kesehatan setempat dalam laporan terbaru menyebut korban tewas Palestina sejak serangan pada Oktober 2023 melonjak jadi 62.686 jiwa dan ratusan ribu lainnya luka-luka.
"Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 melonjak jadi 62.686 jiwa, dengan 157.951 lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak," lapor WAFA seperti dikutip, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan sumber yang sama, lonjakan kematian terjadi setelah Israel memulai kembali genosida pada 18 Maret atau dua bulan setelah gencatan senjata. Jumlah korban tewas meningkat menjadi 10.842 orang dengan 45.910 lainnya dilaporkan luka-luka.
Petugas kesehatan disebut masih kesulitan menjangkau banyak korban karena serangan brutal Israel yang terus berlanjut. Banyak korban masih terjebak di jalan-jalan dan di bawah reruntuhan.
Kota Gaza Resmi Dilanda Kelaparan Parah
Tingginya angka kematian di Gaza diperparah dengan krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (22/8/2025) resmi mengumumkan bencana kelaparan di Gaza dan sekitarnya.
Integrated Food Security Phase Classification (IPC), seperti dilansir Reuters, mencatat 514.000 orang atau seperempat warga Palestina di Gaza mengalami kelaparan. Jumlah tersebut diprediksi meningkat menjadi 641.000 pada September.
Sementara itu, Israel membantah telah terjadi bencana kelaparan di Gaza dan menyebut sebagian besar data IPC berasal dari Hamas yang tidak memperhitungkan banyaknya bantuan masuk wilayah tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut laporan itu adalah "kebohongan besar".
"Israel tidak memiliki kebijakan kelaparan," katanya dalam sebuah pertanyaan. "Israel memiliki kebijakan mencegah kelaparan. Sejak awal perang, Israel telah membuka 2 juta ton bantuan masuk Jalur Gaza, lebih dari 1 ton bantuan per orang," tambahnya.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri
Bisakah Tes DNA untuk Menentukan Nasab? Ini Kata Buya Yahya
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pihak Eks Menag Yaqut Minta KPK Fokus pada Kerugian