Surah Yusuf Ayat 4: Arab, Latin, Arti dan Kandungannya

Surah Yusuf Ayat 4: Arab, Latin, Arti dan Kandungannya

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 14 Agu 2025 08:45 WIB
Ilustrasi Al Quran
Ilustrasi Al Quran. Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Surah Yusuf ayat 4 merupakan salah satu ayat yang menyimpan cerita penting dalam perjalanan hidup Nabi Yusuf AS. Termasuk dalam golongan surah Makkiyah, ayat ini diturunkan di Kota Makkah, dan surah ini hampir seluruh isinya memang berfokus pada kisah Nabi Yusuf.

Menurut buku Rahasia Kemukjizatan Surat-Surat Paling Populer dalam Al-Qur'an karya Mas'ud Ruhul Amin, kisah Nabi Yusuf ini memang sarat dengan pesan tentang ketabahan dan bagaimana Allah SWT menegaskan bahwa setiap penderitaan pasti akan diikuti dengan kebahagiaan.

Untuk itu, mari kita telusuri lebih dalam makna yang terkandung dalam Surah Yusuf ayat 4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teks dan Terjemahan Surah Yusuf Ayat 4

Berikut bunyi surah Yusuf ayat 4,

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

ADVERTISEMENT

Arab latin: Iż qāla yūsufu li'abīhi yā abati innī ra'aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra'aituhum lī sājidīn(a).

Artinya: (Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya'qub), "Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku."

Kandungan Surah Yusuf Ayat 4

Menurut Tafsir Al-Azhar susunan Buya Hamka, ayat ini menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf yang melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Untuk memahami latar belakangnya, diceritakan bahwa Nabi Ya'kub memiliki dua istri, Lea dan Rakhel, putri dari Laban yang merupakan saudara ibu Ya'kub, Ribkah.

Ya'kub awalnya berniat menikahi Rakhel yang cantik, tetapi adat negeri mengharuskan kakak, yaitu Lea, menikah terlebih dahulu. Laban lalu menikahkan Lea lebih dulu dengan maskawin berupa bekerja mengurus ternak selama tujuh tahun. Setelah itu, Ya'kub juga dinikahkan dengan Rakhel dengan mahar yang sama.

Meski Ya'kub lebih mencintai Rakhel, justru Lea yang lebih banyak memberinya anak. Pada masa itu berlaku kebiasaan bahwa istri dapat memberikan hamba perempuan kepada suaminya untuk melahirkan anak. Lea memberikan Zilfa dan Rakhel memberikan Bilha.

Dari Lea, Zilfa, dan Bilha lahirlah sepuluh anak laki-laki. Rakhel baru melahirkan anak setelah Ya'kub berusia tua, yaitu Yusuf dan Bunyamin. Tidak lama setelah melahirkan Bunyamin, Rakhel wafat.

Karena lahir di masa tua ayahnya dan kehilangan ibu, kasih sayang Ya'kub sangat tertuju pada Yusuf dan Bunyamin. Keduanya lebih sering tinggal bersama ayahnya, sementara sepuluh kakaknya menggembalakan ternak. Hal ini menimbulkan kecemburuan di hati saudara-saudaranya yang diperkuat oleh pengaruh ibu mereka, sehingga timbul anggapan bahwa Ya'kub tidak adil dalam membagi kasih sayang.

Di dalam hati, Ya'kub menyimpan harapan agar warisan kenabian dari Ibrahim dan Ishak dapat diteruskan kepada salah satu anaknya. Ketika Yusuf menceritakan mimpinya, Ya'kub mendapatkan firasat bahwa Yusuf-lah yang akan menerima amanah kenabian tersebut.

Namun karena khawatir menimbulkan iri hati dan permusuhan yang lebih besar, Ya'kub menilai bahwa mimpi itu sebaiknya tidak diceritakan kepada saudara-saudaranya.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads