Surat Al Ma'un dan Artinya, Tegaskan Larangan Menghardik Anak Yatim

Surat Al Ma'un dan Artinya, Tegaskan Larangan Menghardik Anak Yatim

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 13 Agu 2025 08:00 WIB
Ayat Al-Quran
ilustrasi Al-Qur'an surat Al-Ma'un Foto: freepik/Freepik
Jakarta -

Surat Al-Ma'un adalah surat ke-107 dalam Al-Qur'an yang termasuk golongan Makkiyah. Surat ini terdiri dari 7 ayat yang mengandung pesan tentang larangan tegas menghardik anak yatim. Surat ini juga mengandung moral yang sangat kuat tentang kepedulian sosial, keikhlasan ibadah, dan bahaya kemunafikan.

Surat Al-Ma'un: Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan lengkap surat Al-Ma'un lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ψ£ΩŽΨ±ΩŽΨ‘ΩŽΩŠΩ’Ψͺَ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩ‰ ΩŠΩΩƒΩŽΨ°Ω‘ΩΨ¨Ω Ψ¨ΩΩ±Ω„Ψ―Ω‘ΩΩŠΩ†Ω

Arab-Latin: a ra`aitallaΕΌΔ« yukaΕΌΕΌibu bid-dΔ«n

ADVERTISEMENT

Artinya: 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

ΩΩŽΨ°ΩŽΩ°Ω„ΩΩƒΩŽ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩ‰ ΩŠΩŽΨ―ΩΨΉΩ‘Ω Ω±Ω„Ω’ΩŠΩŽΨͺΩΩŠΩ…ΩŽ

fa żālikallażī yadu"ul-yatīm

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨ­ΩΨΆΩ‘Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° Ψ·ΩŽΨΉΩŽΨ§Ω…Ω Ω±Ω„Ω’Ω…ΩΨ³Ω’ΩƒΩΩŠΩ†Ω

wa lā yaαΈ₯uḍḍu 'alā αΉ­a'āmil-miskΔ«n

3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

ΩΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ω„ΩŒ Ω„Ω‘ΩΩ„Ω’Ω…ΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠΩ†ΩŽ

fa wailul lil-muαΉ£allΔ«n

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ هُمْ ΨΉΩŽΩ† Ψ΅ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψͺِهِمْ Ψ³ΩŽΨ§Ω‡ΩΩˆΩ†ΩŽ

allaΕΌΔ«na hum 'an αΉ£alātihim sāhα»₯n

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ هُمْ ΩŠΩΨ±ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩΩˆΩ†ΩŽ

allaΕΌΔ«na hum yurā`α»₯n

6. orang-orang yang berbuat riya,

ΩˆΩŽΩŠΩŽΩ…Ω’Ω†ΩŽΨΉΩΩˆΩ†ΩŽ Ω±Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ§ΨΉΩΩˆΩ†ΩŽ

wa yamna'α»₯nal-mā'α»₯n

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Kandungan Surat Al Ma'un

Melalui surat ini, Allah SWT berpesan untuk menyayangi anak yatim. Anak yatim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat muslim. Surat ini juga menganjurkan umat Islam untuk peduli dan berbuat baik dengan anak yatim.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, dalam surat Al-Ma'un disebutkan, menghardik anak yatim merupakan salah satu sikap pendusta agama.

Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi, ayat ini turun berkenaan dengan sikap Abu Sufyan yang setiap minggu menyembelih seekor unta. Kemudian, datang seorang anak yatim meminta dagingnya. Abu Sufyan pun memukul anak yatim itu dengan tongkatnya. Akhirnya, Allah SWT menurunkan surat ini.

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan, ayat yang menyebutkan 'yadu'ul yatim' (menghardik anak yatim) disebut mendustakan 'ad-din' (agama, hari perhitungan atau kemudian). Ia tidak percaya dengan hari pembalasan dan menganggap bahwa bantuannya kepada anak yatim tidak akan mendatangkan keuntungan apa-apa di dunia. Ia juga tidak mempercayai bahwa Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan kebaikannya itu dan tidak memandang adanya 'hari kemudian.'

Anak yatim merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat muslim. Dalam Al-Qur'an tidak hanya satu atau dua kali disebutkan anjuran untuk peduli dan berbuat baik kepada anak yatim. Anak yatim menjadi golongan yang patut diperhatikan dan diberi kasih sayang.




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads