Ka'bah Pernah Hangus Terbakar, Hajar Aswad Pecah

Ka'bah Pernah Hangus Terbakar, Hajar Aswad Pecah

Kristina - detikHikmah
Selasa, 05 Agu 2025 05:00 WIB
Kakbah merupakan tempat suci umat Islam di seluruh dunia. Bangunan yang juga menjadi kiblat arah sholat ini ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Ka'bah dalam bingkai hitam putih. Foto: Getty Images
Jakarta -

Sebuah bola api yang dilemparkan pasukan Syam menghantam Ka'bah. Api menjalar dan membakar beberapa sisi Ka'bah.

"Pada hari Sabtu tanggal 3 Rabiul Awal tahun 64 H, pasukan Syam memasang pelontar-pelontar di sekitar Ka'bah lalu melemparinya dengan api, maka dinding Ka'bah terbakar," kata salah satu riwayat yang disebutkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dikutip dari Tarikh Ka'bah susunan Prof Ali Husni al-Kharbuthli terjemahan Fuad Ibn Rusyd.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi saat Makkah dipimpin Abdullah bin az-Zubair. Ia terlibat konflik dengan Bani Umayyah usai penunjukkan Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah. Pergolakan politik kala itu memanas.

Gerakan Abdullah bin az-Zubair yang semakin pesat membuat Khalifah Bani Umayyah, Yazid bin Muawiyah, merasa harus mengambil tindakan tegas. Ia lantas mengutus pasukan yang dipimpin Hushain bin Namir untuk menyerang Ka'bah dan mengalahkan Abdullah bin az-Zubair.

ADVERTISEMENT

Setibanya di Makkah, pasukan Umayyah mengepung Abdullah bin az-Zubair di Ka'bah. Mereka kemudian melancarkan serangan yang membuat Ka'bah terbakar.

Bani Umayyah lalu menyebarkan isu bahwa Abdullah bin az-Zubair adalah orang yang harus bertanggung jawab atas tragedi kebakaran Ka'bah. Pada saat yang sama, Abdullah bin az-Zubair dan pengikutnya menuding pasukan Umayyah-lah yang harus tanggung jawab.

Para ahli sejarah berbeda pendapat terkait hal ini. Salah seorang sejarawan, al-Mas'udi, berpendapat kebakaran Ka'bah merupakan ulah pasukan Syam.

"Batu-batu dari pelontar raksasa silih berganti menghujani Ka'bah, lalu setelah itu batu-batu itu membawa api, minyak, robekan-robekan, dan bahan terbakar lainnya, sehingga merusak dan menghanguskan Ka'bah," kata dia.

Pendapat tersebut turut diungkap al-Ya'qubi dalam Tarikh al-Yaqubi, Ibnu Asakir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, dan Ibnu Thabathaba.

Sementara itu, ath-Thabari dalam Tarikh ath-Thabariy justru menyalahkan pasukan Abdullah bin az-Zubair. Dia meriwayatkan bahwa pasukan Abdullah bin az-Zubair menyalakan api. Api tersebut tertiup angin hingga membakar Ka'bah dan kayu-kayunya. Sejarawan lain, al-Baladzuri, juga menuduh kerusakan Ka'bah akibat pasukan Abdullah bin az-Zubair.

Penulis Tarikh Ka'bah sendiri mengatakan kedua sejarawan itu hanya membicarakan penyebab terbakarnya Ka'bah, sedangkan kerusakan bangunan Ka'bah adalah akibat batu yang dilontar pasukan Syam.

Menurut keterangan dalam buku Politik dan Kekuasaan Dalam Sejarah Para Khalifah tulisan Ibnu Qutaibah, seorang lelaki pasukan Syam membawa tombak yang bagian ujungnya dibakar. Dengan senjata itu, ia membakar tenda. Nyala api dari tenda kemudian menjalar ke bangunan Ka'bah. Kayu pun terbakar dan fondasi Ka'bah miring. Bagian atap Ka'bah ikut terbakar dan berjatuhan ke tanah.

Dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad (Ru'yah 'Ilmiyyah) karya Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi terjemahan Luqman Junaidi dan Khalifurrahman Fath, disebutkan akibat kebakaran Ka'bah itu kepingan Hajar Aswad pecah. Pecahan tersebut disimpan keluarga Bani Syaibah. Abdullah bin az-Zubair kemudian memerintahkan menyumbat Hajar Aswad dengan perak sampai tempat kepingan tersebut di atas rukun.

Tragedi kebakaran itu membuat Ka'bah direnovasi. Menurut catatan sejarah, seperti tertulis dalam Sirah Nabawiyah susunan Prof Ali Muhammad Ash-Shalabi terjemahan Faesal Saleh dkk, Ka'bah telah mengalami empat kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan Nabi Ibrahim AS dibantu putranya, Nabi Ismail AS. Kemudian, penduduk Quraisy sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW juga melakukan pemugaran Ka'bah.

Pemugaran kembali dilakukan usai kebakaran Ka'bah akibat ulah pasukan Umayyah. Abdullah bin az-Zubair yang memerintah Makkah kala itu kemudian membangun Ka'bah. Sejarah juga mencatat, Ka'bah kembali dibangun pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan usai terbunuhnya Ibnu Zubair dan dikembalikan ke bentuk semula seperti pada zaman Nabi Muhammad SAW.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads