Hindari Jenis Zina Ini, Dosanya Besar dan Paling Berat Hukumannya

Hindari Jenis Zina Ini, Dosanya Besar dan Paling Berat Hukumannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 09 Jul 2025 20:15 WIB
Young couple man and woman intimate relationship on bed feet
Ilustrasi zina (Foto: Getty Images/iStockphoto/dima_sidelnikov)
Jakarta -

Zina adalah salah satu dosa besar dalam Islam yang mendatangkan konsekuensi berat di dunia maupun akhirat. Al-Qur'an secara tegas melarang perbuatan keji ini, bahkan mendekatinya pun sudah diharamkan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Furqan ayat 68 dan surah Al-Isra ayat 32:

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ ٦٨

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa." (QS Al-Furqan: 68)

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢

ADVERTISEMENT

Artinya: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk." (QS Al-Isra: 32)

Dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat 68 surah Al-Furqan disertai ancaman neraka dan azab berlipat ganda bagi pelakunya.

Sedangkan dalam Tafsir Jalalain, surah Al-Isra ayat 32 menjelaskan bahwa larangan mendekati zina jauh lebih keras daripada sekadar larangan melakukan zina. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dosa zina.

Segala perbuatan yang mengarah kepada zina, baik dari pandangan mata, perkataan, hingga sentuhan, juga terlarang. Hal ini diperkuat hadits yang menyatakan bahwa setiap anggota tubuh memiliki potensi berzina.

"Telah ditentukan atas setiap anak Adam bagiannya dari perbuatan zina, ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan kemaluan mempraktikkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya." (Muttafaqun 'Alaih)

Jenis-jenis Zina

Sebelum membahas tingkatan dosa, penting untuk mengetahui dua kategori utama zina:

  • Zina Muhsan: Zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah.
  • Zina Ghairu Muhsan: Zina yang dilakukan oleh orang yang belum menikah.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya Al-Jawabul Kafi Liman Saala'Anid Dawaaisy-syafi (terjemahan Ahmad Tarmudzi), menjelaskan bahwa mudharat (kerugian atau bahaya) zina dan hukumannya akan bertambah berat sesuai dengan tingkatan hak kehormatan yang dilanggar. Ini berarti, semakin banyak hak yang dilanggar dan kehormatan yang dirusak, semakin besar pula dosanya.

Tingkatan Dosa Zina

Menurut Ibnu Qayyim, zina yang paling berat hukumannya adalah zina dengan istri tetangga. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membuat dosa zina semakin berlipat ganda:

1. Berzina dengan Wanita Bersuami (Zina Muhsan)

Berzina dengan wanita yang sudah menikah memiliki dosa dan hukuman yang jauh lebih besar daripada berzina dengan wanita yang belum bersuami. Mengapa? Karena perbuatan ini melanggar kehormatan suami, merusak rumah tangga, dan berpotensi menimbulkan keraguan pada garis keturunan. Ini merupakan pengkhianatan yang sangat melukai hati suami wanita tersebut.

2. Berzina dengan Istri Tetangga

Jika wanita yang dizinai adalah istri tetangga, dosanya menjadi jauh lebih besar. Hal ini karena pelaku tidak hanya berzina, tetapi juga mengkhianati hak-hak bertetangga dan melanggar amanah.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga bagi orang yang tetangganya tidak aman karena kejahatannya (keburukan perilakunya)." (HR Bukhari). Perbuatan ini dianggap sebagai kejahatan yang paling keji.

3. Berzina dengan Istri Tetangga yang Masih Saudara

Dosa akan semakin bertambah jika tetangga yang istrinya dizinai tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan atau saudara. Hal ini menambah dosa memutus tali silaturahmi, sehingga perbuatan tersebut menjadi lebih besar lagi.

4. Berzina Saat Suami Beribadah/Berjuang di Jalan Allah

Dosa zina akan bertambah parah jika dilakukan saat suami sedang dalam perjalanan untuk menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah, atau bahkan berjihad di jalan Allah SWT. Ini adalah bentuk pengkhianatan yang sangat keji.

Pada hari kiamat nanti, orang yang melakukan zina semacam ini akan diadili secara langsung di hadapan suami wanita tersebut, yang diberi kekuasaan penuh oleh Allah SWT untuk mengambil seluruh kebaikan (pahala) si pezina.

5. Pelaku Zina Sudah Menikah

Jika pelaku zina adalah seorang laki-laki yang sudah beristri atau pernah menikah, dosanya akan semakin besar karena ia mengkhianati janji sucinya dan melanggar amanah pernikahan.

6. Pelaku Zina Sudah Tua

Apabila pelaku zina merupakan orang yang sudah tua, dosanya akan menjadi lebih besar lagi. Golongan ini termasuk dalam tiga macam orang yang Allah tidak akan berbicara dengannya, tidak akan menyucikannya pada hari kiamat, dan akan mendapatkan azab yang pedih.

Ini karena orang yang sudah tua seharusnya lebih bijak dan mampu mengendalikan hawa nafsunya.

7. Dilakukan di Waktu dan Tempat yang Agung

Dosa zina akan berlipat ganda jika dilakukan pada bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab), di tempat-tempat suci seperti Makkah atau Madinah, atau pada waktu-waktu yang diagungkan Allah SWT, seperti waktu salat atau waktu-waktu mustajabnya doa.

Naudzubillah min dzalik. Semoga kita semua selalu dilindungi dari perbuatan keji ini.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads