Apakah Allah SWT Tak Mengampuni Dosa Zina?

Apakah Allah SWT Tak Mengampuni Dosa Zina?

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 05 Jul 2025 11:00 WIB
Ilustrasi zina.
Ilustrasi zina (Foto: Freepik/Freepik)
Jakarta -

Zina adalah perbuatan keji yang sangat diharamkan dan dibenci oleh Allah SWT. Zina membawa dosa besar bagi pelakunya.

Hubungan badan tanpa ikatan pernikahan yang sah, menurut syara', masuk kategori zina. Hal ini dijelaskan oleh Rizem Aizid dalam buku Sembuh Total dengan Wirid Asmaul Husna.

Larangan keras terhadap perbuatan ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan sabda Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 32:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk."

ADVERTISEMENT

Bahkan, hukuman bagi para pezina telah dijelaskan dalam Surah An-Nur ayat 2:

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin."

Melihat betapa kerasnya larangan dan hukuman ini, mungkin muncul pertanyaan: apakah dosa zina termasuk dosa yang tidak bisa diampuni Allah SWT?

Dosa Zina Bisa Diampuni

Kabar baiknya, dosa zina masih bisa diampuni oleh Allah SWT, asalkan pelakunya benar-benar bertobat. Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub (edisi Indonesia terbitan Shahih) menukil hadits Rasulullah SAW yang menegaskan hal ini.

Rasulullah SAW bersabda:

"Hindarilah perbuatan menggunjing, karena sesungguhnya ia lebih parah (keji) dari zina." Mereka bertanya, "Bagaimana menggunjing itu bisa lebih parah dari zina?"

Rasulullah SAW menjawab, "Sesungguhnya seorang laki-laki bisa jadi berzina, lalu dia bertobat, maka Allah menerima tobatnya. Sedangkan dosa penggunjing tidak bisa diampuni hingga orang yang digunjingnya memaafkannya."

Hadits ini menunjukkan betapa luasnya ampunan Allah bagi dosa zina, selama diikuti dengan tobat yang tulus.

Syarat Mendapatkan Ampunan Dosa Zina

Untuk mendapatkan ampunan atas dosa zina, seorang Muslim tidak hanya harus bertobat, tapi juga wajib menyembunyikan aibnya dari siapa pun. Dalam buku Berguru Kepada Jibril karya Brilly El-Rasheed, hal ini ditegaskan dalam hadits dari Abdullah bin Umar, setelah Rasulullah SAW merajam Al-Aslami, beliau bersabda:

"Jauhilah perbuatan menjijikkan yang Allah larang ini. Siapa yang pernah melakukannya, hendaknya ia merahasiakannya dengan tabir yang Allah berikan kepadanya, dan bertobatlah kepada Allah. Karena siapa yang kesalahannya dilaporkan kepada kami, maka kami akan tegakkan hukuman seperti dalam kitab Allah." (HR Al-Mustadrak li Al-Hakim, As-Sunan Ash-Shughra li Al-Baihaqi dan dishahihkan Adz-Dzahabi)

Ayat Al-Qur'an juga menguatkan hal ini dalam Surah An-Nisa ayat 16:

وَالَّذٰنِ يَأْتِيٰنِهَا مِنْكُمْ فَاٰذُوْهُمَا ۚ فَاِنْ تَابَا وَاَصْلَحَا فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا

Artinya: "(Jika ada) dua orang di antara kamu yang melakukannya (perbuatan keji), berilah hukuman kepada keduanya. Jika keduanya bertobat dan memperbaiki diri, biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."

Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat ini menjelaskan bahwa jika pezina (baik yang belum menikah atau homoseksual) disaksikan oleh empat saksi dan dijatuhi hukuman (teguran, celaan, atau cambukan), lalu mereka bertobat dan menyesali perbuatan sebelum hukuman had dijatuhkan, serta memperbaiki diri dengan beramal saleh secara terus-menerus, maka mereka dibiarkan menjalani hidup dengan tenang. Allah Maha Penerima Tobat bagi siapa saja yang bertobat dan menyesali kesalahannya.

Pentingnya Tobat Nasuha

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun. Dosa zina, sebesar apapun itu, masih bisa diampuni asalkan diikuti dengan tobat nasuha, yaitu tobat yang sungguh-sungguh, menyesali perbuatan, berjanji tidak akan mengulanginya, dan melakukan perbaikan diri.

Selain itu, menjaga kerahasiaan aib tersebut juga merupakan bagian dari proses tobat yang dianjurkan. Semoga kita selalu dilindungi dari perbuatan dosa dan senantiasa berada dalam lindungan ampunan-Nya.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Hide Ads