Senjata Iran-Israel, Ada Rudal Sejjil 'Batu Neraka' hingga Ketapel Nabi Daud

Senjata Iran-Israel, Ada Rudal Sejjil 'Batu Neraka' hingga Ketapel Nabi Daud

Kristina - detikHikmah
Minggu, 22 Jun 2025 16:01 WIB
An Iranian Sejjil solid-fueled medium-range ballistic missile is being displayed at the Azadi (Freedom) square in western Tehran during a rally to mark the 45th anniversary of the victory of Irans 1979 Islamic Revolution, on February 11, 2024. The Iranian Islamic Revolution, which led to the overthrow of the Pahlavi dynasty in 1979, replaced the Imperial State of Iran with the present-day Islamic Republic of Iran. (Photo by Morteza Nikoubazl/NurPhoto via Getty Images)
Rudal Sejjil Iran. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Konflik bersenjata antara Iran dan Israel makin memanas. Masing-masing mengerahkan senjata andalannya untuk menghancurkan dan melumpuhkan lawan.

Ada yang menarik perhatian dari nama-nama senjata Iran dan Israel. Iran meluncurkan rudal-rudal yang di antaranya bernama Sejjil. Nama ini diambil dari salah satu kisah dalam Al-Qur'an.

Sementara itu, Israel menangkis rudal-rudal Iran menggunakan David's Sling atau Ketapel Nabi Daud. Dalam kisah para nabi, ketapel ini menjadi senjata Nabi Daud AS melawan Raja Jalut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran Luncurkan Rudal Sejjil 'Batu Neraka' ke Israel

Dilansir Al Jazeera, Iran menembakkan rudal Sejjil dalam gelombang ke-12 serangannya ke Israel pada Rabu (18/6/2025). Serangan balasan ini adalah bagian Operasi True Promise III.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita Tasnim, mengatakan peluncuran operasi tersebut memperingatkan pemukim Israel agar meninggalkan wilayah yang diduduki.

ADVERTISEMENT

"Gelombang ke-12 Operasi True Promise III dimulai dengan penembakan rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jauh," kata IRGC dalam pernyataannya.

Komandan IRGC memperingatkan Israel bahwa "gerbang neraka" akan terbuka. "Rudal-rudal dahsyat dari Pasukan Dirgantara IRGC tidak akan membiarkan Anda keluar dari tempat perlindungan bawah tanah. Selama berhari-hari, Anda tidak melihat cahaya matahari," katanya.

Rudal Sejjil yang mampu menjangkau hingga 2.000 kilometer ini terinspirasi dari ayat Al-Qur'an surah Al Fil ayat 4. Dalam ayat tersebut terdapat kata "Sejjil", merujuk pada senjata kiriman Allah SWT lewat burung ababil untuk menghancurkan pasukan Raja Abrahah.

Para mufassir mengartikan "Sijjil" sebagai "tanah liat yang dibakar". Ada yang bilang itu merupakan batu dari neraka.

Allah SWT berfirman,

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اََؚاؚِيْلَۙ Ù£ تَرْمِيْهِمْ ؚِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ Ù€

Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl. Tarmīhim biឥijāratim min sijjīl

Artinya: "Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar," (QS Al Fil: 3-4)

Israel Tangkis Rudal Iran Pakai Ketapel Nabi Daud

Serangan rudal-rudal Iran menghantam kawasan pemukiman Israel, mengakibatkan kerusakan berat, termasuk pada markas besar militer di Tel Aviv. Sementara beberapa serangan mampu ditangkis oleh sistem pertahanan udara.

Israel mengandalkan sistem pertahanan udara canggih, seperti Iron Dome, Arrow, dan David's Sling atau Ketapel Nabi Daud.

Dilansir ND TV, Ketapel Nabi Daud mulai dioperasikan pada 2017. Sistem yang dikembangkan bersama raksasa pertahanan Amerika Raytheon ini dapat menjatuhkan rudal balistik dan rudal jelajah yang ditembakkan antara 40 dan 300 kilometer.

Dalam kisah para nabi, Ketapel Nabi Daud adalah senjata yang digunakan Nabi Daud AS saat melawan Raja Jalut, raja yang dikenal kejam, kuat, dan tak terkalahkan pada masa itu. Kisah ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 251. Allah SWT berfirman,

فَهَزَمُوْهُمْ ؚِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَ؎َاۀءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ َؚعْضَهُمْ َؚِؚعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ٢٥١

Artinya: "Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam."

Menurut penjelasan dalam Tafsir Kementerian Agama RI berkaitan dengan ayat tersebut, Nabi Daud AS kala itu adalah seorang penggembala kambing. Dengan penuh keberanian, dia menawarkan diri melawan Raja Jalut, saat kaum bani Israil tak ada yang berani melawannya.

Nabi Daud AS hanya mengandalkan ketapel yang selalu ia gunakan untuk melindungi kambing-kambingnya dari serangan serigala. Karena Jalut mengenakan baju besi yang sulit sekali ditembus, Nabi Daud AS dengan kepandaiannya lantas membidik lubang di antara dua mata Jalut sebagai target sasarannya. Seketika Jalut ambruk. Setelah itu, Nabi Daud AS baru menghabisi Jalut menggunakan pedangnya.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads