Jadwal dan Keutamaan Puasa Zulhijah, Tarwiyah-Arafah Jelang Idul Adha 2025

Jadwal dan Keutamaan Puasa Zulhijah, Tarwiyah-Arafah Jelang Idul Adha 2025

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 02 Jun 2025 17:00 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi puasa (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Sebab, banyak keutamaan yang bisa diraih pada bulan Zulhijah.

Puasa-puasa tersebut dilaksanakan menjelang Idul Adha. Hari raya kurban itu diperingati setiap 10 Zulhijah yang tahun ini bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025.

Menukil dari buku Ustadz Abdul Somad Menjawab oleh Abdul Somad, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas RA yang menyebut bahwa amalan yang dikerjakan pada 10 hari awal Zulhijah disukai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amal yang lebih disukai Allah daripada amal pada sepuluh hari ini (10 hari di awal bulan Zulhijah). Maka pada hari-hari itu perbanyaklah tasbih, takbir dan tahlil." (HR At Thabrani)

Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah 2025

Mengacu pada hasil sidang isbat yang digelar pada Selasa (27/5/2025) lalu, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Berdasarkan ketetapan tersebut, berikut jadwal puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah tahun ini.

ADVERTISEMENT

1. Puasa Zulhijah

  • Rabu, 28 Mei 2025 / 1 Zulhijah 1446 H
  • Kamis, 29 Mei 2025 / 2 Zulhijah 1446 H
  • Jumat, 30 Mei 2025 / 3 Zulhijah 1446 H
  • Sabtu, 31 Mei 2025 / 4 Zulhijah 1446 H
  • Minggu, 1 Juni 2025 / 5 Zulhijah 1446 H
  • Senin, 2 Juni 2025 / 6 Zulhijah 1446 H
  • Selasa, 3 Juni 2025 / 7 Zulhijah 1446 H

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah berlangsung satu hari sebelum puasa Arafah. Puasa ini berlangsung pada 8 Zulhijah 1446 H atau bertepatan dengan Rabu, 4 Juni 2025.

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah jatuh setiap tanggal 9 Zulhijah. Tahun ini, puasa Arafah akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025.

Keutamaan Puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah

Menukil dari Mukhtashar Ihya Ulumuddin oleh Imam Al Ghazali yang diterjemahkan Irwan Kurniawan, dijelaskan terkait keutamaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

"Allah SWT lebih menyukai dan mengasihi hamba-hambaNya yang melakukan amalan (baik) pada sepuluh hari awal bulan Zulhijah. Puasa satu hari pada hari-hari awal Zulhijah menyamai puasa setahun dan melakukan salat pada satu malam daripadanya sama dengan salat pada malam Lailatul Qadar."

Mendengar hal tersebut, sebagian sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apakah pahalanya lebih baik juga dari jihad?"

Nabi menjawab, "Bahkan jihad di jalan Allah juga, terkecuali orang yang berjihad mendapati kudanya terluka parah dan dia sendiri mati syahid, maka sebandinglah kemuliaannya."

Adapun, terkait keutamaan puasa Tarwiyah sama seperti keutamaan puasa Zulhijah. Sebab, puasa Tarwiyah tergolong sebagai amalan yang dilakukan pada hari-hari awal Zulhijah.

Sementara itu dijelaskan melalui buku Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail: Shalat-Shalat Sunnah pada Malam Hari susunan Ustaz Rusdianto, muslim yang menunaikan puasa Arafah maka doanya tergolong mustajab.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ucapan, 'La ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir' (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)." (HR Tirmidzi)

Selain itu, keutamaan puasa Arafah lainnya dibebaskan dari api neraka. Ini sesuai dengan hadits berikut,

"Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah." (HR Muslim)

Puasa Arafah juga mampu menghapus dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Qatadah RA yang berkata,

"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlalu dan yang akan datang." (HR Muslim)

Wallahu a'lam.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads