Desakan Sana-sini agar Negara Muslim Jihad Lawan Israel

Desakan Sana-sini agar Negara Muslim Jihad Lawan Israel

Kristina - detikHikmah
Jumat, 11 Apr 2025 13:15 WIB
Displaced Palestinians return to their homes in the northern Gaza Strip, following Israels decision to allow thousands of them to go back for the first time since the early weeks of the 15-month war with Hamas, Monday, Jan. 27, 2025. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Potret warga Gaza kembali ke rumah, Januari 2025. Foto: (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Jakarta -

Konflik di Gaza yang melibatkan Hamas dan Israel belum berakhir. Serangan balasan yang meletus sejak 7 Oktober 2023 telah meluluhlantakkan Gaza, menewaskan puluhan ribu nyawa. Meski sempat ada kesepakatan gencatan senjata pada Januari 2025, Israel kembali melancarkan serangan udara di daerah kantong itu.

Sebuah survei Palestinian Centre for Public Opinion (PCPO) beberapa waktu lalu mengungkap warga Palestina merasa negara-negara Arab dan Islam tidak banyak membantu Gaza. Ketidakpercayaan ini disebabkan karena normalisasi hubungan mereka dengan Israel.

"Normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan Israel telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketidakpercayaan ini. Banyak warga Palestina memandang perjanjian ini sebagai tanda bahwa perjuangan mereka dikesampingkan demi kepentingan ekonomi dan strategis," kata Presiden dan Pendiri PCPO Nabil Kukali, dikutip dari The New Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama Dunia Desak Negara Muslim Lawan Israel

Para ulama dunia, termasuk beberapa organisasi perkumpulannya, mendesak negara-negara muslim bersatu jihad melawan Israel. Upaya ini dilakukan untuk menghentikan genosida Israel di Gaza.

International Union of Muslim Scholars (IUMS), sebuah organisasi muslim internasional besar yang berbasis di Qatar, pada Jumat (4/4/2025) mengeluarkan fatwa yang berisi seruan jihad melawan Israel. Dilansir Middle East Eye, seruan juga mencakup intervensi militer, ekonomi, dan politik untuk menghentikan genosida di Gaza.

ADVERTISEMENT

"Kegagalan pemerintah Arab dan Islam untuk mendukung Gaza saat sedang dihancurkan dianggap oleh hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza," kata sekretaris jenderal IUMS Ali al-Qaradaghi dalam dekrit yang terdiri dari 15 poin itu.

Fatwa tersebut didukung oleh 14 ulama muslim terkemuka hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan fatwa ini sejalan dengan Keputusan Ijtima' Ulama Fatwa MUI yang menegaskan kewajiban membela Palestina.

"Bahkan dalam Ijtima' MUI ini juga direkomendasikan pengiriman pasukan untuk melindungi warga Gaza dan Palestina secara umum dari genosida dan penghancuran yang dilakukan oleh Israel," kata Sudarnoto dalam keterangannya pada Selasa (8/4/2025), seperti dikutip dari MUIDigital.

Oleh karena itu, kata Sudarnoto, fatwa IUMS untuk jihad melawan Israel harus didukung secara meluas. "Khususnya oleh dunia Islam dalam melawan sekaligus menundukkan Israel, sekaligus mewujudkan kemerdekaan Palestina. Kita tidak boleh membiarkan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran yang dilakukan oleh teroris terbesar abad ini yaitu Israel dan didukung oleh Amerika terus menerus dilakukan," tegasnya.

Terbaru, Mufti Agung Pakistan Taqi Usmani menyerukan boikot total terhadap Israel dan pendukungnya. Ia mendesak negara-negara muslim jihad melawan Israel, wajib hukumnya.

"Umat Islam telah gagal memberikan dukungan yang cukup bagi mereka yang berjuang untuk melindungi kiblat pertama," kata Mufti Usmani dalam Konferensi Nasional Palestina di Islamabad, menggarisbawahi perlunya jihad, dilansir SAMAA TV, Kamis (10/4/2025).

Ulama tersebut menegaskan dukungan praktis, manusiawi, dan finansial bagi warga Palestina adalah wajib bagi semua muslim.

Desakan juga disampaikan pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F), Maulana Fazlur Rehman, dalam konferensi yang sama. Dalam pidatonya, ia mendesak dunia muslim bersatu dalam solidaritas dengan Palestina.

Israel marah soal seruan jihad negara Muslim>>>

Israel Marah pada Qatar soal Seruan Jihad

Seruan jihad global tersebut mengundang kemarahan Israel. Media lokal Israel, i24NEWS, melaporkan Israel menuntut Qatar agar mengecam fatwa IUMS, tetapi diabaikan.

"Respon Qatar mengecewakan--ini adalah panggilan pembunuhan," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Israel. Sumber lain menggunakan bahasa yang lebih kasar.

Para pejabat Israel dilaporkan meradang atas keluarnya fatwa berisi seruan jihad melawan Israel itu.

Korban Tewas Gaza Terus Bertambah

Di tengah upaya dunia menghentikan genosida di Gaza, korban tewas terus bertambah. Sumber medis, seperti dilaporkan kantor berita WAFA, Kamis (10/4/2025), menyatakan setidaknya 40 warga Palestina terbunuh dan 146 lainnya luka-luka akibat serangan di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.

Hal itu menambah daftar korban tewas Palestina akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sumber medis menyebut, total korban tewas mencapai 50.886 orang dan 115.875 dilaporkan luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sumber yang sama menyebut, layanan darurat kesulitan menjangkau para korban yang terjebak dalam reruntuhan atau di jalan-jalan karena pasukan Israel terus melancarkan serangan yang menargetkan ambulans dan kru pertahanan sipil.



Simak Video "Video: Israel Gempur Gaza dari Darat dan Udara"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads