Ziarah kubur menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Selain mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat, ziarah kubur juga menjadi cara untuk mendoakan para almarhum yang telah berpulang ke rahmatullah.
Dalam pelaksanaannya, terdapat adab-adab yang harus diperhatikan agar sesuai dengan tuntunan syariat.
Ziarah kubur memiliki dasar dalam syariat Islam. Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dahulu aku melarang kalian untuk menziarahi kubur, tetapi sekarang berziarahlah karena itu dapat mengingatkan kalian pada akhirat." (HR Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
"Ziarahilah kubur karena ia dapat mengingatkan kalian pada kematian." (HR Muslim)
Dari dua hadits di atas, jelas bahwa ziarah kubur dapat menjadi sarana untuk mengingatkan umat Islam akan kehidupan setelah mati serta pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat.
Adab Ziarah Kubur
Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, ada beberapa adab yang harus diperhatikan ketika melakukan ziarah kubur. Berikut diantaranya:
1. Mengucapkan Salam
Disunnahkan bagi para peziarah untuk mengucapkan salam kepada penghuni kuburan. Berikut salam yang diucapkan Rasulullah SAW saat memasuki pemakaman,
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Latin: Assalâmu'alaikum dâra qaumin mu'minîn wa atâkum mâ tû'adûn ghadan mu'ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn
Artinya: Assalamu'alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian. (HR Muslim)
Bisa juga mengucapkan salam dengan bacaan berikut,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة
Latin: Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu`miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum Laahiquun. As`alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insyaallah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua." (HR Muslim)
2. Tidak Berbuat Syirik
Ziarah kubur harus dilakukan dengan niat mendoakan almarhum dan mengingat akhirat, bukan untuk meminta pertolongan kepada orang yang sudah meninggal.
3. Berdoa untuk Penghuni Kubur
Salah satu tujuan utama ziarah kubur adalah mendoakan ahli kubur agar diampuni dosa-dosanya dan diberikan kelapangan di alam barzakh. Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mendoakan mereka dan memohon ampun untuk mereka.
Rasulullah SAW bersabda,
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim)
4. Tidak Menangis Berlebihan
Islam melarang meratapi mayat dengan tangisan berlebihan yang disertai ratapan, karena hal itu menunjukkan ketidakrelaan atas takdir Allah SWT.
Menangis yang wajar diperbolehkan karena itu merupakan ekspresi emosi manusia ketika merasa sedih. Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika menziarahi makam ibunya.
5. Tidak Duduk atau Menginjak Kuburan
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim)
Ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk mengingatkan kita akan kematian dan mendoakan orang yang telah meninggal. Namun, dalam pelaksanaannya, umat Islam harus mengikuti adab-adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW agar tetap dalam koridor syariat yang benar.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur