Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa konflik yang terjadi antara Israel-Palestina merupakan bagian dari concern proklamasi kemerdekaan RI. Menurutnya, dukungan terhadap Palestina merupakan satu amanat pendirian Indonesia.
"Masalah Israel Palestina bagian dari concern proklamasi kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri tapi melihat bangsa dunia juga merdeka," terang pria yang akrab disapa Gus Yahya itu dalam pembukaan acara Ifthar Talk di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa bangsa Indonesia didirikan dengan visi yang terkonseptualisasi dengan baik menyangkut masa depan peradaban global. Bangsa Indonesia didirikan tidak hanya pada aspirasi eksklusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, kata Gus Yahya, eksplisit termaktub di dalam rumusan dokumen fondasional.
"Kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan prikeadilan," ujarnya menyebut Pembukaan UUD 1945.
Rujukan utama gerakan bangsa Indonesia ini tidak boleh lepas dari visi peradaban global. Secara lebih praktis operasional, tujuan didirikannya pemerintahan salah satunya untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
"Apabila dunia gagal memberi resolusi bagi konflik Palestina, itu berarti kita (ikut) gagal," sambungnya.
Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash menegaskan bahwa bangsa Palestina akan tetap berdiri di tanah air yang sudah ditinggalinya sejak 6.000 tahun lalu. Karenanya, perlu ditegaskan bahwa membela Palestina bukan saja tugas bangsa, tapi juga tugas agama.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk menjaga Palestina. Selain itu, ratusan sahabat nabi meninggal secara syahid di sana karena menjaga Tanah Palestina adalah kewajiban agama.
"Karena di Palestina lah terjadi peristiwa Isra Miraj. Masjidil Aqsha kiblat pertama dan kota suci ketiga," ungkapnya.
"Kami para pemimpin rakyat Palestina mengetahui rencana ini. Kami mengajak semua pihak untuk menggagalkan rencana ini," imbuh Hakim Agung Palestina itu.
Dukungan apapun, menurut Mahmoud, sangat berarti untuk bangsa Palestina agar tetap berada di Tanah Air mereka dan tidak terusir.
"Satu dolar negara Barat akan berakhir menghancurkan rumah, masjid, gereja. Satu dolar umat Islam akan melindungi mereka, rumah ibadah mereka," tandasnya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Profil Reza Pahlavi, Keturunan Dinasti Terakhir Iran yang Siap Ganti Khamenei