Kandungan Al-Baqarah Ayat 255-257 untuk Dzikir Pagi-Petang

Kandungan Al-Baqarah Ayat 255-257 untuk Dzikir Pagi-Petang

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Sabtu, 22 Feb 2025 16:00 WIB
Ilustrasi alquran
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tenerum
Jakarta -

Al-Baqarah ayat 255-257 sering digunakan untuk dzikir Al-Matsurat pagi dan petang. Ayat-ayat ini menjelaskan tentang kebesaran Allah, yang merupakan tempat bagi manusia memohon pertolongan.

Simak penjelasan lengkap mengenai Al-Baqarah ayat 255-257, mulai dari bacaan hingga kandungan atau tafsir ayatnya yang dikutip dari situs Al-Qur'an Kemenag.

Bacaan Al-Baqarah Ayat 255-257

Berikut ini bacaan Al-Baqarah ayat 255-257 lengkap dengan tulisan Arab, huruf latin, dan artinya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ۝٢٥٥

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ۝٢٥٦

ADVERTISEMENT

اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَࣖ ۝٢٥٧

Arab latin:

255. allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm

256. lâ ikrâha fid-dîn, qat tabayyanar-rusydu minal-ghayy, fa may yakfur bith-thâghûti wa yu'mim billâhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wutsqâ lanfishâma lahâ, wallâhu samî'un 'alîm

257. allâhu waliyyulladzîna âmanû yukhrijuhum minadh-dhulumâti ilan-nûr, walladzîna kafarû auliyâ'uhumuth-thâghûtu yukhrijûnahum minan-nûri iladh-dhulumât, ulâ'ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khâlidûn

Artinya:

255. Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.

256. Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

257. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

Kandungan Al-Baqarah Ayat 255-257

Untuk mengetahui kandungan atau maksud dari Al-Baqarah ayat 255-257, mari kita simak tafsir berikut ini:

Ayat 255

Al-Baqarah ayat 255 juga dikenal dengan sebutan Ayat Kursi. Ayat ini memiliki banyak keutamaan jika dibaca, sebab isinya menggambarkan kebesaran Allah sebagai penguasa langit dan bumi.

Tidak ada Tuhan selain Allah. Di bumi mungkin ada banyak yang disebut Tuhan, namun Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah. Hanya Dialah yang hidup abadi, yang ada dengan sendiri-Nya, dan Dia juga yang mengatur seluruh makhluk tanpa ada kelalaian sedikit pun.

Ditegaskan dalam ayat ini bahwa Allah tidak pernah mengantuk. Ini membedakan Allah dengan manusia yang bisa mengantuk. Orang mengantuk akan kehilangan kesadaran, sehingga tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Karena Allah tidak mengantuk, maka secara logis Dia tidak pernah tidur.

Sifat Allah yang lain dalam ayat ini adalah menguasai apa yang ada di langit dan di bumi. Kekuatan dan kekuasaan Allah tak terbatas, sehingga Dia bisa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Tidak ada satu pun makhluk, termasuk para nabi dan para malaikat yang dapat memberikan pertolongan kecuali dengan izin Allah.

Yang dimaksud pertolongan atau syafaat dalam ayat ini ialah pertolongan dari para malaikat, nabi dan orang-orang saleh kepada umat manusia pada hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah. Syafaat ini pun hanya bisa terjadi atas izin Allah.

Allah juga mengetahui apa saja yang terjadi di hadapan dan di belakang makhluk-Nya. Sementara makhluk-Nya tidak mengetahui apa pun dari ilmu Allah, melainkan mengetahui sedikit apa yang dikehendaki-Nya.

Ayat 256

Dalam Islam, kita tidak dibenarkan memaksa orang lain untuk menganut agama Islam. Kita hanya berkewajiban menyampaikan agama Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan penuh kebijaksanaan, sehingga mereka masuk agama Islam dengan kesadaran dan kemauan sendiri.

Jika kita sudah menyampaikan agama Islam dengan baik tetapi mereka tidak juga mau beriman, maka sudah itu bukanlah urusan kita, melainkan urusan Allah. Kita tidak boleh memaksa mereka.

Peperangan dilakukan umat Islam hanya semata-mata membela diri karena diserang oleh kaum kafir. Perang dilakukan untuk mengamankan jalan dakwah Islam dari tindakan kezaliman dari orang-orang kafir yang memfitnah dan mengganggu ibadah umat Islam.

Sementara di daerah yang telah dikuasai kaum Muslimin, orang yang belum menganut Islam tetap diberi hak untuk memilih agamanya dan tidak dipaksa menganut Islam.

Jika mereka masih tetap dalam agama semula, maka diharuskan membayar jizyah atau semacam pajak sebagai imbalan dari perlindungan yang diberikan Pemerintah Islam kepada mereka. Mereka dijamin keselamatannya asalkan tidak melakukan tindakan-tindakan yang memusuhi Islam dan umatnya.

Ayat ini juga menerangkan orang-orang yang tidak lagi percaya kepada tagut, atau tidak lagi menyembah berhala, melainkan hanya beriman kepada Allah, maka dianggap telah mendapatkan pegangan yang kokoh, laksana tali yang kuat, yang tidak akan putus.

Dan yang dimaksud iman ini adalah yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lidah dan diiringi dengan perbuatan. Allah akan senantiasa mendengar apa yang diucapkan, dan mengetahui apa yang diyakini dalam hati, serta apa yang dilakukan oleh anggota badan.

Ayat 257

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa Dia adalah pelindung orang-orang yang beriman, dan mengeluarkan mereka dari kekafiran kepada cahaya iman dan petunjuk.

Sementara orang-orang kafir dilindungi oleh setan yang mengeluarkan mereka dari cahaya iman kepada kegelapan kekafiran. Mereka akan menghuni neraka pada hari kemudian, dan mereka kekal di dalamnya.

Suatu ketika jika orang kafir mendapatkan sedikit cahaya petunjuk dan iman, maka setan akan berusaha melenyapkannya, sehingga iman menjadi sirna, dan mereka kembali kepada kegelapan.

Oleh karenanya, iman yang sudah tertanam dalam hati harus selalu dipelihara, dirawat dan dipupuk agar terus berkembang dan bertambah kuat. Dengan demikian setan tidak akan dapat merusaknya.. Yang dimaksud pupuk keimanan antara lain ibadah, amal saleh, serta memperdalam ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran agama Islam.

Demikian bacaan Al-Baqarah ayat 255-257 lengkap dengan kandungan di dalamnya. Di antara keutamaan membaca ayat ini adalah akan dilindungi dari godaan setan. Wallahu a'lam.




(bai/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads