Tentara Israel Serang Masjid di Tepi Barat, Tahan Imam Mau Pimpin Salat

Tentara Israel Serang Masjid di Tepi Barat, Tahan Imam Mau Pimpin Salat

Kristina - detikHikmah
Rabu, 19 Feb 2025 11:45 WIB
Fire and smoke rises during an Israeli army operation in Jenin, West Bank, Wednesday, Dec. 13, 2023. (AP Photo/Majdi Mohammed)
Serangan Israel di Jenin, Tepi Barat, 13 Desember 2023. Foto: AP/Majdi Mohammed
Tepi Barat -

Pasukan pendudukan Israel menggerebek sebuah masjid di Desa Burqa, Tepi Barat. Mereka menghentikan salat dan menginterogasi imam.

Dilansir kantor berita WAFA, peristiwa itu terjadi pada Senin (17/2/2025) waktu setempat saat jemaah hendak menunaikan salat Ashar. Sumber keamanan menyebut pasukan Israel menembakkan bom suara ke pintu masjid saat jemaah mendirikan salat.

Terpisah, aktivis dan anggota dewan desa Burqa, Ameen Dossouqi, mengatakan tentara Israel menyerbu masjid utama di desa itu saat salat Ashar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para tentara menghentikan dan menginterogasi imam masjid saat dia bersiap memimpin salat, kata Dossouqi kepada Anadolu Agency.

Dia menambahkan, tentara melempar bom suara dan asap di dekat masjid yang menyebabkan beberapa orang sesak napas dan beberapa dirawat di tempat.

ADVERTISEMENT

Laporan otoritas kesehatan setempat, tentara Israel telah membunuh setidaknya 55 orang dan membuat orang mengungsi di Tepi Barat utara sejak 21 Januari.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023. Data otoritas kesehatan mencatat, 916 warga Palestina terbunuh dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan tentara Israel dan pemukim ilegal sejak berlangsungnya perang tersebut.

Laporan terbaru dari koresponden WAFA, warga Palestina di Tepi Barat selatan menderita akibat serangan pasukan Israel. Sejumlah warga tewas lemas usai menghirup gas air mata yang berlebihan. Mereka juga kerap menggerebek pemukiman penduduk dengan dalih mencari "buron" Palestina.

Sementara di Jalur Gaza, korban tewas sejak perang 7 Oktober 2023 mencapai 48.291 orang, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Sementara jumlah korban melonjak menjadi 111.722 orang.

Saat ini, Hamas dan Israel tengah berada dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku 19 Januari 2025 lalu. Beberapa warga sipil dilaporkan terbunuh dan puluhan lainnya terluka meski gencatan senjata berlangsung di wilayah tersebut.




(kri/lus)

Hide Ads