Mudir 'Ali Ungkap 4 Pilar Utama JATMAN

Mudir 'Ali Ungkap 4 Pilar Utama JATMAN

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 13 Feb 2025 15:31 WIB
Mudir Ali JATMAN, Prof. KH. Ali Masykur Musa.
Mudir 'Ali JATMAN, Prof. KH. Ali Masykur Musa. Foto: Hanif Hawari/detikcom
Jakarta -

Idaroh Aliyah Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) Pengesahan Idaroh Aliyah JATMAN untuk masa bakti 2025-2030. Prosesi penyerahan SK ini berlangsung di Gedung PBNU dan dihadiri oleh para tokoh penting Nahdlatul Ulama serta jajaran kepengurusan JATMAN.

Mudir 'Ali JATMAN, Prof. KH. Ali Masykur Musa, dalam konferensi pers yang digelar usai penyerahan SK, menyampaikan rasa syukur atas anugerah Allah SWT serta ucapan terima kasih kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah memberikan amanah kepada dirinya dan KH. Achmad Chalwani Nawawi sebagai Rais 'Ali JATMAN.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PBNU yang telah memberikan amanah kepada kami. Awalnya hanya dua orang, yaitu saya sebagai Mudir 'Ali dan KH. Achmad Chalwani Nawawi sebagai Rais 'Ali, kemudian dilengkapi melalui mekanisme formatur hingga akhirnya terbentuk susunan kepengurusan yang telah disepakati," ujar Prof. KH. Ali Masykur Musa.

Selain itu, beliau juga mengapresiasi kehadiran Dr. KH. Amin Said Husni, Wakil Ketua Umum PBNU, yang mewakili Ketua Umum PBNU dalam menyerahkan SK tersebut.

Ali Masykur Musa menegaskan bahwa struktur kepengurusan Idaroh Aliyah JATMAN kali ini mencerminkan empat pilar utama yang menjadi kekuatan JATMAN ke depan. Empat pilar ini mencerminkan kepengurusan yang ada.

4 Pilar JATMAN

1. Kesejarahan Panjang

Struktur kepengurusan saat ini mewakili para pendiri JATMAN sejak tahun 1957, termasuk tokoh-tokoh dari Berjan Purworejo, Mranggen, dan pesantren-pesantren besar lainnya.

2. Ulama Khos di Bidang Tasawuf

Kepengurusan ini juga diisi oleh para Kiai dan Ulama Khos yang secara khusus bergerak dalam bidang tasawuf. Mereka berasal dari berbagai daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa, dengan latar belakang pesantren thariqah.

3. Pengamal Thariqah Nahdliyah Mu'tabarah

Struktur kepengurusan juga merepresentasikan para pengamal thariqah Nahdliyah Mu'tabarah. Pada periode sebelumnya, ada beberapa tokoh yang belum berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, namun dengan semangat baru, banyak pesantren thariqah, khususnya di Sumatera, yang kini turut serta dalam JATMAN.

4. Profesional Sufi Modern

JATMAN juga merangkul para profesional yang tetap aktif dalam dunia kerja namun juga merupakan pengamal thariqah. Hal ini menegaskan bahwa menjalankan thariqah tidak berarti harus meninggalkan aspek profesionalitas dan peran di masyarakat.




(hnh/inf)

Hide Ads